KESEHATAN ANAK

7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengundang Penyakit

Namanya anak-anak, mereka memang senang bereksperimen dan bereksplorasi. Sayangnya, mereka juga sering melakukan kebiasaan buruk yang bisa mengundang penyakit. Berikut tujuh diantaranya.

Dyah Soekasto | 22 Januari 2021

Di masa pertumbuhannya, anak melalui banyak fase, salah satunya masa eksploitasi lingkungan. Mereka serba ingin tahu, dengan menyentuh, mengambil, atau bahkan memasukkan benda yang ia temukan ke dalam mulut. Berikut adalah 7 kebiasaan buruk yang bisa mengundang penyakit dan sering dilakukan anak:

1. Memasukkan jari ke hidung

Perhatikan saat anak-anak bermain, beberapa dari mereka akan kelihatan asik memasukkan telunjuknya ke hidung. Entah merasa gatal, atau membersihkan kotoran hidung. Selain memasukkan kuman penyakit, perilaku ini juga bisa menyebabkan mimisan, akibat terlalu dalam mengorek hidung.

2. Memasukkan tangan ke mulut

Kebiasaan ini dapat menjadi jalan masuknya bakteri dan virus ke mulut anak. Karena kuman ada di mana-mana, termasuk di pegangan pintu, mainannya, dan sebagainya.

3. Menggaruk bokong

Faktanya, anak-anak tidak selalu membersihkan diri dengan benar setelah menggunakan kamar mandi. Akibatnya timbul rasa gatal. Kadang tanpa sadar anak-anak menggaruknya, hingga ke sela-sela bokong, dan membawa kuman menempel pada jari tangan mereka.

4. Mengelap ingus dengan lengan

Jika ada dua pilihan antara tisu atau lengan pakaian saat hidung meler berlendir, anak-anak hampir selalu memilih lengan untuk mengelapnya. Kabar baiknya, ini masih lebih baik dibanding mereka mengelap langsung ke tangan.

5. ‘Pipis’ di kolam renang

Dibutuhkan ‘perjuangan’ bagi seorang anak yang sedang berenang untuk keluar dari air lalu pergi ke kamar mandi. Mereka lebih memilih ‘pipis’ di kolam renang. Campuran klorin dan urin dapat membentuk bahan kimia yang mengiritasi mata Anda serta merusak logam yang menjadi bagian kolam renang.

6. Hobi menggigit

Rambut, pensil, kerah baju, kuku, mainan. Anak-anak dapat ‘menggerogoti’ benda apa saja dan sering kali melakukannya tanpa sadar. Kebiasaan buruk ini dapat menjadi jalan masuk kuman ke dalam tubuh. Tak usah khawatir, hal ini adalah bagian normal dari perkembangan anak yang akan segera berlalu.

7. Mengutak-atik bekas luka

Masa kanak-kanak identik dengan luka pada lutut, yang artinya juga meninggalkan bekas luka (koreng). Dan anak-anak memiliki naluri untuk mengorek-ngorek luka kering ini. Bahkan sampai mengeluarkan darah lagi. Ini dapat menjadi sumber infeksi yang baru.

Tugas kitalah untuk mengajari anak hidup sehat. Jangan pernah bosan mengingatkan anak agar tak melakukan kebiasaan buruk yang bisa mengundang penyakit ini. Paling tidak, ajak anak untuk mencuci tangan lebih sering, dan dengan cara yang tepat.

Bagaimana kuman menyebar?

Mencuci tangan dapat membuat seseorang tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi saluran pernapasan dan pencernaan dari satu orang ke orang lain.

Kuman dapat menyebar dari orang atau permukaan benda, saat Anda:

  • menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor
  • makan/minum dengan tangan yang belum dicuci
  • menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi
  • tangan memegang hidung saat bersin dan batuk, lalu bersentuhan dengan oang lain atau memegang benda di sekitar.

 

Kapan mencuci tangan?

  • sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan
  • sebelum dan sesudah makan
  • sebelum dan sesudah merawat atau besuk seseorang yang sedang sakit
  • setelah menggunakan toilet
  • sebelum dan sesudah merawat luka
  • setelah membuang ingus, batuk, dan bersin
  • sebelum dan sesudah mengganti popok
  • setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan
  • setelah menyentuh sampah.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Merawat Gigi Susu

Artikel Selanjutnya

Kelilipan Bulu Mata

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan