Ada Benjolan di Leher Anak
Desi Hariana | 22 Desember 2022
Benjolan di leher anak sebenarnya cukup sering ditemukan. Kebanyakan dari benjolan tersebut merupakan pembesaran kelenjar getah bening yang ada di leher karena infeksi. Misalnya ketika anak sedang sakit tenggorokan atau terkena flu. Ada sekitar 300 kelenjar getah bening yang dapat ditemukan di belakang hidung, tenggorokan dan di leher.
Namun selain pembengkakan kelenjar getah bening, benjolan di leher juga dapat disebabkan banyak hal.
Pemeriksaan yang dilakukan
Saat menemukan benjolan di leher anak, dokter akan menanyakan beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi tersebut, seperti:
- Sudah berapa lama benjolan tersebut terlihat atau teraba di leher anak.
- Apakah anak sedang sakit atau menunjukkan gejala infeksi.
- Kemungkinan anak bersinggungan atau berdekatan dengan hewan peliharaan, hewan lain, atau baru mengikuti perjalanan luar negeri
Dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) akan melakukan pemeriksaan fisik di sekitar leher, sampai area tulang selangka. Jika dokter perlu pemeriksaan lebih lanjut, biasanya tes yang akan dilakukan adalah tes darah, skrining tiroid, MRI (magnetic resonance imaging), CT (computes tomography), USG (ultrasonography), atau biopsi.
Penyebab ada benjolan di leher anak
Tidak semua benjolan pada leher anak merupakan pembengkakan dari kelenjar getah bening, ada juga beberapa penyebab lainnya, seperti:
1. Kista bawaan lahir. Kista merupakan benjolan berisi jaringan yang bertumpuk dalam beberapa tahun. Kista bukan merupakan tanda keganasan. Ada beberapa jenis kista bawaan lahir, diantaranya yang paling sering ditemukan adalah thyroglossal duct cysts (di leher bagian depan), branchial cleft cysts (di bawah telinga atau di bagian sisi kanan dan kiri leher), dermoid cysts (pada bagian kulit manapun, berisi jaringan kulit, rambut, atau kelenjar keringat).
2. Hemangioma. Sejenis tanda lahir yang terbentuk dari kumpulan pembuluh darah di bawah kulit. Hemangioma jenis tebal akan terasa lebih kenyal dibandingkan kista dan kulit di atasnya akan terlihat lebih merah.
3. Tortikolis ‘pseudotumor’. Tortikolis adalah ketegangan otot di bagian leher bayi yang menyebabkan lehernya lebih miring ke salah satu sisi. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya benjolan (pseudotumor) pada otot besar yang menyambungkan kepala, leher, dan tulang dada. Benjolan ini sering kali berisi jaringan parut saat terjadi cidera di dalam kandungan.
4. Keganasan. Sangat jarang terjadi jika ada benjolan di leher anak dan didiagnosis sebagai jenis benjolan ganas atau kanker. Beberapa jenis kanker pada leher anak antara lain kanker limfoma, neroblastoma, sarkoma, atau tumor tiroid.
Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi anak, atau setelah hasil pemeriksaan muncul. Jika penyebabnya adalah infeksi, maka penyakit anak yang menyebabkan infeksi ini harus ditangani terlebih dahulu, biasanya dengan menggunakan penggunaan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri. Namun, jika penyebabnya hal lain, maka akan dilakukan tindakan yang sesuai.
Agar benjolan pada leher anak bisa segera dideteksi, sebaiknya orangtua tidak menunda-nunda untuk memeriksakan benjolan pada leher anak ini ke dokter.
Referensi: