Ajari Anak Berempati pada ABK
Anita Chandra, M.Psi., Psikolog | 24 Mei 2021
Sejak usia 2 tahun anak mulai mengembangkan keterampilan sosialnya. Iamulai senang berteman dan sangat menikmati berada bersama dengan anak lain. Anak-anak tertarik dengan anak lain yang seusia dengan mereka, dan lebih memerhatikan teman-teman dengan minat yang sama.
Pada awalnya, mereka hanya memperhatikan anak lain yang sedang bermain, makin lama makin mendekat dan akhirnya bisa bermain bersama. Beberapa anak memiliki perkembangan pertemanan lebih baik dibandingkan anak lain.
Melalui bermain bersama, anak mulai belajar bagaimana cara bermain, berimitasi dengan meniru apa yang dikerjakan anak lain. Belajar mengekspresikan apa yang diinginkannya secara tepat, dan juga belajar mendengarkan anak lain.
Memasuki usia 3 tahun, walaupun tertarik bermain dengan anak-anak seusianya, mereka juga menikmati bermain dengan orang dewasa. Mereka senang mendapat perhatian dari orang-orang dewasa yang dekat dengannya, misalnya dari orang tua, kakek-nenek, dan yang lainnya.
Anak mulai mengenal perbedaan
Usia 4 tahun anak mulai mengenal adanya perbedaan pada masing-masing individu yang menunjukkan identitas khas, misalnya berambut keriting, berkulit hitam, dan lainnya. Keunikan individu itu juga dapat diketahui melalui profesi, misalnya satpam, pembersih jalanan, penjual makanan, dan sebagainya.
Di usia inilah kita mulai mengajarkan anak untuk bersikap respect atau menghargai orang lain, baik itu pada teman-temannya maupun orang dewasa di sekeliling mereka. Pada anak, biasakan mengenalkan mereka pada perbedaan-perbedaan yang ada.
Saat berbicara pada anak, bantu anak mengembangkan kemampuan berempati pada orang lain. Jelaskan bahwa setiap orang memiliki keunikan masing-masing yang harus kita hargai, namun jangan lupa orang tua juga harus menghargai apa yang mampu dilakukan anak.
Anak mulai senang membantu
Memasuki usia 5 tahun anak mulai menjadi pribadi yang dapat berinteraksi secara lebih lancar dan rileks dengan lingkungannya. Mereka senang membantu atau mendapat pujian. Di usia ini anak memiliki banyak ide dan senang berbicara, mereka dapat menilai dengan baik apakah ia sanggup atau tidak sanggup melakukan sesuatu.
Anak sudah semakin kuat menunjukkan pilihannya, mana yang mereka sukai, teman mana yang akan diajak bermain dan ditemani. Anak-anak juga sudah dapat menunjukkan keengganan bermain dengan orang-orang tertentu jika merasa tidak cocok dengan mereka.
Dengan bertambahnya kemampuan berpikir dan berempati, anak mulai mengerti bahwa ada teman yang tidak seberuntung dirinya. Inilah saat tepat orang tua ajari anak berempati pada ABK. Caranya bisa beragam, mulai dari membacakan buku tentang ABK, mengunjungi keluarga dengan ABK, dan sebagainya.
Anda adalah model
Orang tua adalah contoh (model) terdekat bagi anak. Sikap dan perbuatan orang tua memberi pengaruh yang kuat pada anak. Anak akan berimitasi pada orang tua, jika orang tua menunjukkan sikap hormat dan menghargai setiap keunikan atau kekurangan orang lain, anak pun akan menirunya.
Buka wawasan anak bahwa di sekitarnya ada anak-anak spesial, yang kondisinya tidak sama dengannya. Ada anak dengan fisik tidak sempurna, ada anak-anak yang memiliki hambatan dalam perkembangan seperti autisme dengan perilaku yang tidak umum, dan sebagainya.
Ajari anak berempati pada ABK dengan membantu teman-teman ABK ini di sekolah, misalnya mengambilkan buku atau alat tulisnya yang terjatuh, membuka botol minum mereka saat mengalami kesulitan, dan sebagainya. Dan yang pasti, sebagaimana dunia anak yang gemar bermain, ajari anak untuk mengajak ABK bermain bersama-sama.