KESEHATAN ANAK

Bahaya di Balik Bedong Bayi

Beberapa cara perawatan bayi ternyata rentan menimbulkan risiko bila tidak dilakukan dengan benar. Salah satunya bedong bayi. Ayo para orang tua baru, kenali bahaya di balik bedong bayi.

Dyah Soekasto | 31 Mei 2021

Membedong bayi bertujuan memberi efek hangat kepada bayi yang baru lahir. Bedong menciptakan kembali perasaan nyaman di rahim ibu dan dapat membantu menenangkan bayi di awal-awal kehidupannya. Namun belakangan ini, banyak orangtua khawatir akan bahaya di balik bedong bayi. Jadi, penting bagi kita untuk mempelajari cara membedong dengan benar, serta mengetahui manfaat dan risikonya.

Dokter spesialis anak, Rachel Moon, MD dari University of Virginia, Amerika Serikat, memaparkan risiko sindrom kematian mendadak (SIDS/sudden infant death syndrome) pada bayi yang dibedong. Ini terjadi bila bayi yang dibedong ditinggalkan sendirian, berguling dan tengkurap. “Sebaiknya bayi yang dibedong, ditidurkan dalam posisi telentang dan dalam pengawasan, sehingga mereka tidak terguling,” sarannya.

Selain itu, disarankan pula untuk berhenti membedong setelah bayi mulai mencoba untuk berguling. Ini biasanya terjadi di usia 2 bulan.

Bagaimana cara aman membedong bayi?

Agar bebas dari bahaya di balik bedong bayi, perhatikan cara membedong berikut ini:

  • Rentangkan selimut bedong, lipat satu sudutnya ke bawah.
  • Letakkan bayi di atas selimut dengan posisi telentang, dengan kepala berada di garis kain yang terlipat.
  • Dengan satu tangan di atas bayi, ambil sudut kiri selimut. Bawa selimut ke seluruh tubuh bayi. Selipkan selimut di antara lengan kanan dan tubuh mereka. Sebaiknya di bawah punggung bawah bayi.
  • Luruskan lengan kiri bayi dengan lembut agar menempel di sisi tubuhnya. Ambil sudut kanan selimut dan bawa ke seluruh tubuh, selipkan di bawah sisi kiri bayi.
  • Lipat atau putar sudut bawah selimut dengan longgar dan selipkan di bawah bayi Anda. Pastikan bedong tidak terlalu ketat, dan memperlihatkan kepala dan leher bayi Anda.

Selain itu, demi keamanan, hindari meletakkan selimut atau alas kain kecil (lampin) sebagai alas tidur bayi. Selimut (terutama yang hanya ditumpuk) atau lampin dapat menutupi wajah bayi dan membuatnya sulit bernapas.

Bayi lebih aman berada di tempat tidurnya sendiri (boks bayi), bukan di tempat tidur Anda. Dengan catatan tempat tidurnya berada dalam satu ruangan dengan Anda. Dan yang tak kalah penting adalah pastikan bahwa area di sekitar bayi bebas asap rokok.

Bedong dapat meningkatkan kemungkinan bayi kepanasan, cermati bila melihat bayi berkeringat, rambutnya basah, pipinya memerah, dan muncul ruam merah diiringi napas yang cenderung lebih cepat. Segera lepaskan bedongnya.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan