Bila Buah Hati Tak Kunjung Hadir
Anissa Aryati | 30 Agustus 2021
Memasuki tahun ke-lima, rumah Anda belum juga diwarnai suara tangis dan tawa Si Kecil. Jika sesuai dengan harapan, buah hati yang Anda dan pasangan nantikan tentu sudah dapat berlari dan bermain mengisi hari-hari Anda berdua. Namun sayangnya semua itu masih dalam angan-angan, meskipun Anda berdua merasa sudah cukup berusaha hingga saat ini Anda belum juga hamil.
Suasana hati dapat mempengaruhi jiwa
Hadirnya buah hati diharapkan dapat melengkapi hidup Anda bersama pasangan dan menyemarakkan hubungan Anda dengan pasangan menjadi lebih berwarna. Sejak menikah, tidak ada keinginan untuk menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi apapun. Aktivitas seksual pun berjalan normal dan rutin, bahkan demi mempersiapkan kehamilan, Anda menjalankan pola makan sehat.
Tahun berganti hingga memasuki usia lima tahun perkawinan, buah hati tak kunjung hadir. Rasa waswas mulai melanda, ditambah lagi serentetan pertanyaan dari orang sekitar; sahabat, teman, saudara termasuk dari keluarga inti.
“Nak, kapan kami bisa menimang cucu?”
“Ayo kapan punya anak nih? Jangan ditunda-tunda.”
Kalimat-kalimat dari orang-orang terdekat yang bisa jadi adalah bentuk perhatian dan kepedulian pada akhirnya menjadi hal yang sensitif. Pada akhirnya Anda merasa sedih! Mungkin rasa sedih itu adalah luapan emosi yang wajar, sebagai respon karena apa yang Anda harapkan masih belum ada kepastian. Tetapi ingat, bila rasa sedih terjadi secara berlaru-larut hingga membuat Anda menarik diri dari lingkungan dalam jangka waktu tertentu, ini dapat berpengaruh pada kesehatan jiwa maupun fisik.
Dalam suatu studi disebutkan bahwa sedih adalah bagian normal dari kehidupan, tetapi jika perasaan ini bertahan lebih dari dua minggu dan menyebabkan suasana hati terganggu dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan, kehilangan semangat dan minat pada hal-hal lain dan bisa mengarah menjadi depresi. Diperkirakan setidaknya kondisi seperti ini telah dialami sekitar 17 juta orang dewasa di Amerika.
Mengelola suasana hati
Belum hadirnya buah hati dalam sebuah perkawinan sering menjadi masalah tapi ingat Anda tak sendirian. Sekitar 10-15% pasangan merasakan hal yang sama terkait belum hadirnya buah hati. Lakukan tindakan yang bisa menyelamatkan agar Anda tidak tenggelam dalam kesedihan yang terlalu dalam karena buah hati tak kunjung hadir .
Cobalah untuk melihat emosi Anda sebagai keadaan sementara yang akan datang, lalu akan pergi. Katakan pada diri sendiri bahwa apa yang Anda rasakan sekarang hanya berlaku untuk hari ini. “Hari ini harapan saya pupus tapi saya tidak ingin seperti ini selamanya.”
Harapan dapat menciptakan stres ketika tidak sesuai dengan kenyataan. Penting sekali untuk mempersiapkan diri ketika ekspektasi Anda meleset dari rencana. Ini penting agar tidak mempengaruhi suasana hati Anda.
Ketika Anda merasa kecewa, coba pikirkan tentang apa yang Anda harapkan untuk selanjutnya susun kembali rencana untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan lagi.
Ketika Anda telah berusaha untuk hamil secara alami dan hal ini belum terwujud, tidak seharusnya membuat Anda dan pasangan patah arang. Masih ada cara lain yang bisa Anda lakukan bersama pasangan, misalnya dengan melakukan perawatan kesuburan In Vitro Fertilization (IVF). Dengan IVF tidak hanya memperbesar peluang kehamilan namun juga bisa menentukan jenis kelamin anak dan melakukan eliminasi genetik apabila pada calon janin ditemui masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Biila buah hati tak kunjung hadir, bicarakan berdua dengan pasangan, Anda berdua harus saling menguatkan. Coba susun beberapa rencana, dan langkah apa yang akan Anda tempuh berdua pasangan.
Referensi: