Bipolar dapat Terjadi pada Anak
Desi Hariana | 5 Desember 2023
Gangguan bipolar mungkin lebih sering ditemukan pada orang dewasa atau remaja, namun bukan berarti bipolar tak dapat terjadi pada anak. Gangguan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang dulu disebut sebagai manic depression karena terdiri dari episode manik di mana seseorang merasa lebih senang dan bersemangat dari biasanya, dan episode depresif yang merupakan kebalikannya.
Sering kali orang tua melihat gejala bipolar ini rancu dengan perubahan emosi yang biasanya terjadi pada anak remaja. Sebenarnya, ada beberapa gejala bipolar yang dapat terjadi pada anak dan bersifat khas, atau berbeda dengan perubahan di masa pubertas anak.
Apa saja gejalanya?
Beberapa gejala bipolar yang dapat muncul pada anak, antara lain:
- Perubahan suasana hati (mood) yang serius dan berbeda dengan biasanya. Hal ini sering terjadi, berlangsung dalam jangka waktu lama, dan sangat mempengaruhi tingkah laku anak.
- Anak terlihat lebih hiperaktif, impulsif, dan agresif ketika berada dalam lingkungan sosial.
- Cara berpikir yang cepat berubah, saat berbicara ia sering mengganti topik pembicaraannya.
- Perilaku sembrono dan riskan yang orang tua ketahui bukan karakter anak.
- Sulit tidur, atau tidak terlihat lelah dan mengantuk.
- Kadang merasa sedih, atau berada dalam suasana hati yang buruk hampir sepanjang hari (saat berada dalam episode manik).
- Melihat diri sendiri memiliki kemampuan yang melebihi kenyataan.
- Bisa punya pemikiran suicidal (percobaan bunuh diri), biasanya pada anak yang lebih besar atau anak remaja.
- Kehilangan kontak pada kenyataan, misalnya merasa bahwa orang lain berusaha untuk menyakitinya.
Kondisi lain dengan gejala yang menyerupai
Perlu juga diperhatikan bahwa gejala-gejala tersebut belum dapat menentukan ada atau tidaknya kondisi bipolar pada anak. Hal ini karena beberapa gejala menyerupai dengan kondisi lain, seperti:
- ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder)
- ADS (autism spectrum disorder)
- Oppositional defiant disorder
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Penggunaan zat adiktif
- Anak pernah mengalami kondisi yang membuatnya stres atau sakit (pengalaman traumatik).
Diagnosis dan penanganan gangguan bipolar pada anak
Para ahli yang mendiagnosis gangguan bipolar, tidak bisa melakukannya hanya dengan sekali pertemuan. Biasanya akan dilakukan beberapa kali assessment, sesi wawancara, dan informasi dari berbagai sumber untuk mendiagnosisnya. Hingga saat ini, gangguan bipolar tidak dapat diperiksa melalui tes laboratorium, medis, maupun pencitraan.
Para ahli seperti dokter psikiatri dan psikolog akan bekerjasama untuk mengatasi gangguan bipolar yang dialami anak. Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang sesuai untuk menstabilkan kondisi anak, obat-obatan ini pun diberikan dalam dosis yang paling rendah terlebih dahulu dan dilihat responsnya.
Selain obat-obatan, anak dengan gangguan bipolar juga perlu menjalani terapi dengan pendekatan perilaku, kognitif, juga keluarga (family-focused). Terapi ini dapat membantu anak untuk mengontrol gejala, memperkuat keterampilan meregulasi emosi dan interaksi sosial.
Referensi: