PSIKOLOGI ANAK

Dampak Perpisahan Orang Tua bagi Anak

Perpisahan dalam pernikahan memang mungkin saja terjadi, namun perhatikan juga dampak perpisahan orang tua bagi anak. Berilah ia pendampingan agar tak menjadi trauma yang terbawa hingga dewasa.

Anissa Aryati | 17 Desember 2020

Tak ada orang tua yang bermimpi untuk mengakhiri pernikahan. Saat mengucapkan janji perkawinan harapan yang tertanam di pikiran masing-masing pasangan adalah bersama-sama membina rumah tangga, membesarkan anak-anak hingga mandiri. Tak hanya menyisakan duka, dampak perpisahan orang tua bagi anak juga akan sangat memengaruhi kehidupan anak kelak.

Berbagai kemungkinan dari perpisahan

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Amato dan Booth pada 1997, sebagian besar perceraian tidak didahului oleh konflik perkawinan yang berkepanjangan. Survey lain juga menyebutkan bahwa perceraian banyak terjadi di 14 tahun pertama pernikahan.

Dengan berpisahnya kedua orang tua, masa depan anak pun menjadi pertimbangan selanjutnya. Apakah mereka akan mengikuti salah satu pihak yang memperoleh hak asuk atau mungkin anak-anak akan dipisahkan, mengikuti salah satu orang tua. Ada juga yang membagi waktu pengasuhan.

Menghadapi kondisi perubahan ini, dibutuhkan proses adaptasi bagi anak. Penjang atau pendeknya masa adaptasi tersebut tentu akan berbeda bagi tiap anak. Anak harus terbiasa untuk menghabiskan waktu dengan ayah atau ibu di waktu yang berbeda. Hal ini tentu saja sedikit banyak akan memengaruhi perkembangan psikologisnya.

Berbagai dampak di kehidupan anak

Setiap anak berbeda dan setiap keluarga memang memiliki kondisi yang tidak sama, termasuk dalam kemampuan ekonomi, status sosial maupun pendidikan. Dampak perpisahan orang tua bagi anak pun akan berbeda-beda pula, bergantung pada kekuatan, kelemahan, kepribadian serta temperamen anak.

Berbagai kemungkinan yang bisa terjadi pada anak diantaranya:

  • Kehilangan momen bersama kedua orang tua di satu waktu

Pada dasarnya setiap anak selalu ingin ditemani oleh kedua orangtuanya di setiap momen penting kehidupannya. Ketika orang tuanya berpisah, anak pun akan kehilangan momen kebersamaan ini. Luangkan waktu untuk sesekali menemani anak bersama-sama.

  • Anak rentan mengalami masalah kesehatan

Perpisahan orangtua terkadang menyisakan tekanan pada diri anak yang membuat imunitasnya menurun, dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Usahakan untuk selalu menunjukkan kasih sayang padanya dengan peluk cium atau kata-kata yang menenangkan.

  • Terganggunya stabilitas ekonomi dapat mengganggu anak

Perpisahan juga biasanya akan sangat memengaruhi kondisi keuangan orang tua, terutama yang harus mengasuh anak sendiri. Banyak pengeluaran yang terpaksa dikurangi dan mungkin ada beberapa hal yang tadinya dapat dinikmati anak harus ia relakan.

  • Anak mungkin kehilangan stimulasi kognitif dan akademis

Apabila ayah dan ibu yang telah berpisah tak dapat berkomunikasi dengan baik, pendidikan anak dapat kurang terpantau dan berdampak anak tidak mendapat stimulasi sesuai usianya.

  • Anak mengalami masalah dalam perkembangan psikologisnya

Dampak perpisahan orang tua bagi anak dapat memengaruhi perkembangan emosi maupun jiwanya. Dalam hal ini, anak rentan mengalami penurunan kematangan sosial, memiliki konsep dan nilai diri rendah, dan mudah mengalami kecemasan dan depresi. Berilah pendampingan pada anak yang dapat membantunya menghadapi segala perasaan negatif yang ia rasakan. Dalam hal ini, Anda juga dapat meminta bantuan psikolog anak.

Dampak perpisahan orang tua bagi anak tentunya akan menyisakan duka mendalam di hati anak. Penting untuk meyakinkan anak bahwa sekalipun orang tuanya sudah berpisah, tapi ia akan selalu mendapatkan kasih sayang ayah dan ibunya, juga bahwa semua kebutuhannya akan selalu dipenuhi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan