KESEHATAN ANAK

Infeksi Konjungtivitis yang Menyerang Anak

Berat ringannya infeksi konjungtivitis yang menyerang anak akan memengaruhi masa penyembuhan.

Anissa Aryati | 29 Juni 2021

Pulang jalan-jalan dari taman mata Firhan kemerahan, begitu pula jika bocah berusia 7 tahun ini habis berenang. Kalau sudah demikian maka ia otomatis akan mengucek matanya. Akibatnya, matanya kian memerah. Mata merah ini dalam istilah medis disebut konjungtivitis. Infeksi konjungtivitis yang menyerang anak sering kali membuat orang tua khawatir.

Jenis yang menular dan tidak

Konjungtivitis dapat mengakibatkan peradangan pada konjungtiva (bagian putih mata) dan kelopak bagian dalam. Infeksi konjungivitis dikenal juga dengan istilah pink eye (pinkeye). Dikenal rentan menyerang anak-anak, bahkan pada anak baru lahir, dimana penularan bakteri bisa terjadi melalui jalur lahir.

Pada saat terserang infeksi konjungtivitis pertama-tama mata anak akan berubah warna menjadi merah muda, kelopak mata membengkak disertai rasa gatal, mata terasa berpasir. Gejala yang sering pula menyertai penyakit ini adalah cairan yang terus keluar dari mata serta sensitivitas terhadap paparan cahaya.

Ketika satu mata terserang biasanya mata yang satu lagi bisa mengalami hal yang sama. Konjungtivitis bisa terjadi dari bermacam sebab, seperti virus, bakteri, alergi, iritasi yang diakibat percikan bahan kimia atau benda asing yang masuk ke mata.

Konjungtivitis menular

Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri atau virus mempunyai risiko penularan cukup tinggi dan bisa menyebar baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung melalui cairan atau tisu bekas dari seorang yang terinfeksi penyakit ini. Bermacam virus dapat menjadi pencetus konjungtivitis diantaranya adalah Adenovirus, Coronavirus, virus Herpes simpleks, virus Varicella-zoster, dan berbagai virus lainnya.

Selain dari penyebaran virus, infeksi konjungtivitis dapat pula disebabkan oleh penggunaan lensa kontak yang kurang steril. Infeksi konjungtivitis tipe yang menular dapat muncul secara bersamaan dengan penyakit lain seperti pilek atau infeksi pernapasan, seperti sakit tenggorokan.

Konjungtivitis yang tak menular

Konjungtivitis tak menular bisa terjadi karena alergi dan iritasi. Konjungtivitis alergi bisa terjadi karena respon terhadap allergen seperti terpapar tungau debu, serbuk sari atau bulu binatang. Konjungtivitis iritasi terjadi bisa karena percikan zat kimia contohnya saat anak berenang dan terpapar klorin di kolam renang atau terpapar debu saat di luar rumah.

Mengatasi konjungtivitis

Jika gejalanya ringan biasanya dokter akan memberi resep obat anti alergi, baik dalam bentuk pil, cairan, maupun obat tetes mata. Terkadang untuk mengurangi rasa nyeri akibat peradangan diberi acetaminophen atau ibuprofen. Sebagai tindakan preventif atau mempercepat penyembuhan, ajak anak menjaga kebersihan.

  • Ajari anak untuk selalu mencuci tangan dan tidak menyentuh mata yang terinfeksi.
  • Mengurangi tungau debu dengan mengganti sprei dan sarung bantal secara teratur.
  • Memastikan handuk dan waslap yang digunakan oleh anak dalam kondisi bersih
  • Meringankan rasa nyeri ibu bisa mengompres mata anak menggunakan air dingin atau hangat.
  • Menghilangkan kerak dari cairan kering yang membuat kelopak mata anak saling menempel di pagi hari, celupkan kain kasa atau bola kapas ke air hangat untuk membersihkan area tepi mata.
  • Menghentikan pemakaian lensa kontak hingga infeksi mereda dan desinfeksi lensa sebelum menyimpan dan memakainya lagi.
  • Meliburkan anak sementara waktu dari sekolahnya.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Koreksi Mata Malas

Artikel Selanjutnya

Bayi Sering Flu

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan