KESEHATAN ANAK

Jangan Lupa Sarapan

Sarapan adalah bahan bakar utama untuk aktivitas kita seharian. Sayangnya, di pagi hari kebanyakan orang melewatkan waktu makan ini. Yuk, jangan lupa sarapan.

Dyah Soekasto | 26 November 2020

Mungkin sebagai orang tua kita pernah mendengar jawaban anak saat Anda mengajaknya sarapan bersama. “Aku belum lapar, Ma.” Atau “Aku minum susu saja.”

Sebaliknya, mungkin orang tua juga berpikir bahwa sarapan cukup dengan menu seadanya. Toh nanti makan siang sudah ada menu komplet.

Mengapa repot dengan sarapan?

Berikut faktanya:

  • Sarapan adalah cara terbaik untuk mengisi bahan bakar yang dibutuhkan tubuh. Anak-anak yang rutin sarapan cenderung makan lebih sehat secara keseluruhan dan cenderung lebih mau berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Dua cara jitu untuk menjaga berat badan yang sehat.
  • Melewatkan waktu sarapan dapat membuat anak mudah merasa lelah, gelisah, bahkan mudah tersinggung. Di pagi hari, tubuh perlu mengisi bahan bakar, setelah tidak makan selama 8-12 jam saat tidur. Suasana hati dan energi mereka bisa turun di tengah hari jika mereka tidak sarapan.
  • Sarapan dapat membantu menjaga berat badan anak. Sarapan memulai metabolisme tubuh, proses di mana tubuh mengubah bahan bakar dalam makanan menjadi energi. Dan saat metabolisme mulai bergerak, tubuh mulai membakar kalori.
  • Mereka yang tidak sarapan sering mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dan cenderung mengalami kelebihan berat badan. Itu karena mereka cenderung merasa lapar sebelum makan siang tiba dan akhirnya ngemil makanan berkalori tinggi, atau makan berlebihan saat makan siang.

Jangan asal sarapan

Penting bagi anak untuk sarapan setiap hari, namun jangan asal sarapan juga. Berikan menu sarapan yang kaya akan biji-bijian, serat, dan protein rendah gula. Misalnya, wafel gandum, potongan buah segar, dan susu rendah lemak.

Beberapa saran berikut mungkin dapat membantu Anda:

  • Isi kulkas dan dapur dengan pilihan sarapan sehat.
  • Rencanakan sarapan pada malam hari (siapkan peralatan, potong buah, dll.).
  • Bangunkan anggota keluarga 10 menit lebih awal. Beri kesempatan anak untuk memilih dan membantu menyiapkan sarapannya
  • Beri alternatif pilihan sarapan sehat, seperti: buah segar (pisang, apel), biji-bijian, sereal rendah gula, yogurt, smoothies. Jika waktunya singkat, tak ada waktu makan di rumah, sarapan ini bisa dibawa untuk dimakan dalam perjalanan.

Sumber nutrisi yang baik

  • Karbohidrat: sereal gandum, beras merah, roti dan muffin dari gandum utuh, buah-buahan, sayuran.
  • Protein: produk susu rendah lemak atau tanpa lemak, daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan (termasuk selai kacang), biji-bijian, dan kacang kering yang dimasak.
  • Serat: roti gandum, wafel, sereal, beras merah, buah, sayur, kacang-kacangan.

Ini bisa jadi ide untuk sarapan sehat

  • sereal gandum utuh dengan susu rendah lemak dengan potongan buah
  • wafel gandum utuh dengan olesan selai kacang atau keju dan buah
  • roti pita gandum yang diisi dengan irisan telur dadar
  • roti bagel gandum dengan selai kacang dan irisan pisang, dan susu rendah lemak
  • smoothies (susu rendah lemak atau yogurt, buah)
  • telur dadar sayuran dengan roti panggang gandum
  • nasi sisa semalam yang dipanaskan dengan apel cincang, kacang-kacangan, dan kayu manis

Jangan lupa libatkan anak-anak saat menentukan menu sarapan, dan juga menyiapkannya. Ini akan membuat anak lebih bersemangat saat sarapan tiba.

Jadi, apa makanan terpenting hari ini? Sarapan! Setuju bukan.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Sudahkah Anak Cukup Minum?

Artikel Selanjutnya

Anak Punya Teman Khayalan

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan