Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
Desi Hariana | 10 Mei 2021
Menurut sebuah penelitian, hanya sekitar sepertiga (32%) ibu hamil di dunia yang mengalami kenaikan berat badan sesuai dengan rekomendasi. Selebihnya di luar dari kisaran yang direkomendasikan (21% kenaikan BB ibu kurang, 48% kenaikan BB ibu berlebih). Oleh karena itu, ibu hamil perlu selalu memerhatikan nutrisi serta porsi makannya.
Perubahan tubuh ibu
Kenaikan berat badan ibu hamil diakibatkan adanya perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu. Beberapa organ maupun bagian tubuh ibu mengalami penambahan berat untuk mengakomodir perkembangan janin.
Berikut adalah beberapa perubahannya:
- kenaikan berat payudara, antara 0,5 kg hingga 1,4 kg
- penambahan berat rahim, sekitar 1 kg
- plasenta, sekitar 0,7 kg
- air ketuban, sekitar 1 kg
- kenaikan volume darah, bertambah antara 1,4 kg hingga 1,8 kg
- penambahan cairan tubuh, antara 1 kg hingga 1,4 kg
- bertambahnya cadangan lemak tubuh, antara 2,7 kg hingga 3,6 kg.
Rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil
Berapa besar kisaran normal kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada nilai BMI (body mass index) ibu. Cara menghitung BMI adalah, berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (meter)2. Saat ini sudah tersedia situs yang menyediakan kalkulator BMI di internet, tinggal memasukkan angka tinggi dan berat badan ibu, maka nilai BMI akan segera muncul.
Ibu dengan kehamilan tunggal
BMI | Kenaikan yang direkomendasikan |
---|---|
Kurang dari 18,5 | 12,7 - 18 kg |
18,5-24,9 | 11,3 - 15,8 kg |
25-29,9 | 6,8 - 11,3 kg |
30 atau yang lebih besar | 5 - 9 kg |
Ibu dengan kehamilan kembar
BMI | Kenaikan yang direkomendasikan |
---|---|
Kurang dari 18,5 | 22,6 - 28 kg |
18,5-24,9 | 16,7 – 24,5 kg |
25-29,9 | 14 – 22,6 kg |
30 atau yang lebih besar | 11,3 - 19 kg |
Masalah kesehatan yang dapat timbul
Kenaikan berat badan ibu hamil yang kurang dari rekomendasi dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah pada bayi. Kondisi ini bisa menjadi hambatan saat Si Kecil nanti belajar menyusu, meningkatkan risiko bayi terkena berbagai gangguan kesehatan, dan mengalami perkembangan yang terlambat (developmental delays).
Begitu juga dengan kenaikan berat badan ibu hamil yang berlebih, dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada ibu dan bayinya. Bayi dalam rahim bisa tumbuh terlalu besar (fetal macrosomia) hingga menyebabkan komplikasi saat proses kelahiran dan terpaksa dilakukan operasi Caesar. Pada ibu, berat badan berlebih saat kehamilan juga bisa menyebabkan hipertensi, preeklampsia, hingga diabetes gestasional.
Agar penambahan berat badan ideal
Ada beberapa tip yang dapat diikuti oleh ibu hamil agar berat badan selama kehamilan tidak berlebih atau bahkan kurang. Berikut diantaranya:
- Konsumsi makanan secara seimbang. Pastikan makanan sehari-hari cukup nutrisi, baik makro maupun mikronutrien. Sebagian besar makanan aman bagi ibu hamil, namun jika ada kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter kandungan atau ahli gizi.
- Membatasi asupan makanan yang tinggi gula dan berlemak, seperti minuman bersoda, kue-kue dan makanan manis, gorengan, susu full cream, hingga daging berlemak.
- Ketahui jumlah kalori yang dibutuhkan. Secara umum, di trimester pertama ibu tak perlu meningkatkan jumlah kalori makanannya. Di trimester kedua, bisa ditambahkan sekitar 340 kalori, dan di trimester terakhir sebanyak 450 kalori.
- Berolahraga sebanyak kurang lebih 2,5 jam selama seminggu. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki selama kurang lebih 10 menit. Namun jika ada kekhawatiran karena kondisi tertentu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Mengontrol kenaikan berat badan ibu hamil akan sangat membantu kelancaran proses kehamilan hingga persalinan.
Referensi:
- https://www.webmd.com/baby/guide/healthy-weight-gain#1
- https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-weight-gain.htm
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-weight-gain/art-20044360
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/weight-management/questions-about-weight-pregnancy