Makanan yang Disarankan Bagi Penderita DBD
Dyah Soekasto | 18 Maret 2022
Bagaikan pencuri di siang bolong, ketika masyarakat saat ini sedang sibuk membentengi diri dari ancaman COVID-19 varian Omicron, DBD ‘diam-diam’ mengintai. DBD yang merupakan penyakit akibat virus, memang tidak memiliki pengobatan khusus, perawatan hanya dapat mengatasi gejala dan mengelola komplikasi yang terjadi.
Dalam mendukung penyembuhan yang lebih cepat bagi penderita DBD, manajemen nutrisi sangat perlu diperhatikan.
Apa saja makanan yang disarankan bagi penderita DBD?
- Minum banyak cairan, terutama air putih. Hal ini diperlukan untuk menghidrasi dan untuk menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
- Diet tinggi kalori. Makanan padat energi seperti nasi, kentang, susu, dan sebagainya diperlukan untuk memasok kebutuhan kalori yang cukup untuk mengembalikan kekuatan dan energi yang hilang akibat melawan infeksi.
- Makanan kaya zat besi. Hati, daging, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau kaya akan zat besi yang merupakan mineral penting untuk meningkatkan kadar hemoglobin serta membentuk trombosit untuk mencegah pendarahan dan kehilangan darah.
- Makanan kaya vitamin C, seperti seperti buah jeruk, nanas, pepaya, dan sayuran berdaun hijau membantu penyerapan zat besi oleh usus. Tambahannya lagi, zat besi juga memiliki sifat antivirus dan antibakteri untuk meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Makanan kaya vitamin K. Vitamin K sangat penting untuk pembekuan darah dan meningkatkan jumlah trombosit yang berkurang selama mengalami DBD. Brokoli, kecambah, dan sayuran berdaun hijau adalah sumber vitamin K yang baik.
Apa yang harus dihindari?
Makanan berwarna gelap, seperti permen cokelat, minuman cokelat, dan jus berwarna ungu atau merah tidak disarankan, karena dapat membingungkan dokter atau perawat ketika melihat warna muntahan, urin, atau feses, yang mirip jika terjadi perdarahan internal – tanda penyakit memburuk.
- Makanan berlemak. Demam berdarah mengurangi kapasitas pencernaan sehingga sulit bagi pasien demam berdarah untuk mencerna lemak.
- Makanan pedas. Makanan pedas meningkatkan jumlah asam di lambung yang dapat mengiritasi dinding lambung dan meningkatkan risiko pendarahan gastrointestinal.
- Minuman berkafein. Selama sakit DBD, tubuh membutuhkan banyak cairan untuk menghidrasi tubuh. Namun sebaliknya, kopi, teh, minuman energi, antara lain dapat menyebabkan dehidrasi dan kerusakan otot.
Selain memerhatikan makanan yang disarankan bagi penderita DBD, Anda juga perlu cukup istirahat agar tubuh lebih kuat melawan infeksi dan segera pulih.
Referensi:
- Department of Health. Dengue Prevention and Control Program. Retrieved from: https://doh.gov.ph/national-dengue-prevention-and-control-program
- https://www.nnc.gov.ph