TUMBUH KEMBANG

Melatih Motorik Halus Anak Usia 0-9 Bulan

Meski kelihatannya sederhana, bermain bisa melatih motorik anak dengan cara menyenangkan. Berikut ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di rumah untuk melatih motorik halus anak usia 0-9 bulan.

Tri Hesti Handayani, Amd.OT | 31 Maret 2020

Kemampuan motorik halus berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan. Keterampilan motorik halus yang dimiliki setiap anak, berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor bawaan dan stimulus dari lingkungan. Yang dimaksud dengan bawaan adalah anak-anak yang mengalami gangguan fisik sejak lahir, misalnya cerebral palsy

Melatih motorik halus bisa dilakukan sedini mungkin. Yuk kita melatih motorik halus anak usia 0-9 bulan di rumah.

Usia 0-3 bulan

Pada usia ini, anak biasanya sudah mulai mengangkat kepala, mengikuti objek dengan mata, tersenyum, peka terhadap suara, mulai mengoceh dengan spontan dan merespons dengan mengoceh serta mulai menggenggam. Latihan yang diperlukan melibatkan panca indera, seperti:

  • Menunjukkan mainan yang berputar/berbunyi dan berwarna cerah, sehingga membuat anak tertarik untuk melihat, menggapai/berusaha menendang mainan tersebut.
  • Menyentuhkan sebuah mainan kecil, berbunyi, dan berwarna cerah pada tangan bayi atau punggung jari-jarinya.
  • Ajak anak meraba dan merasakan berbagai permukaan benda, misalnya mainan dari plastik, kain dan yang lainnya. Jangan lupa perhatikan faktor kebersihan dan keselamatan anak. 

Usia 3-6 bulan

  • Anak mulai belajar berbalik dari telungkup ke telentang dan sebaliknya, mulai bisa mengangkat dada, bertopang pada tangan, mulai memperluas pandangannya dan berusaha meraih benda yang berada dalam jangkauannya. 
  • Berikan mainan yang dapat dipegang, ketika anak mulai memegang mainan tersebut, coba tarik pelan-pelan untuk melatih genggaman yang lebih kuat. 
  • Perhatikan apakah ia memindahkannya ke tangan yang lain. 
  • Lain waktu berikan mainan pada kedua tangannya, agar anak dapat mengaktifkan dua tangannya. 
  • Variasikan dengan mainan yang memiliki tekstur.

Usia 6-9 bulan

Anak mulai belajar duduk sendiri, merangkak mendekati mainan atau orang lain, mengeluarkan kata meski tanpa arti (seperti ‘ma’, ‘ba’), mengenal wajah anggota keluarga, takut dengan orang asing, semakin mahir memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain, mampu menjipit benda kecil (dengan ibu jari dan jari telunjuknya), senang melempar benda, bertepuk tangan, dan bermain ciluk ba. Latihan yang dapat diberikan:

  • Memasukkan benda ke dalam wadah. Biarkan anak mengacak-acak mainannya, karena ia tengah belajar memegang benda lebih kuat, serta memanipulasinya.
  • Bermain genderang dengan kaleng kosong bekas dan tunjukkan cara memukulnya. Biarkan anak menggunakan barang-barang lain seperti panci atau baskom, agar lebih kreatif dalam memanfaatkan benda di sekitarnya. 
  • Anak terkadang ingin memegang sendiri biskuitnya, bahkan mungkin meremasnya, biarkan saja. Minta anak mengambil remahannya kemudian memasukkan ke dalam wadah. Cara ini melatih anak menjumput benda yang kecil,
  • Membuat bunyi-bunyian dengan membenturkan 2 benda antipecah. Pancing anak agar mengeluarkan suara yang lebih banyak dan lebih sering.

Tri Hesti Handayani, Amd.OT adalah terapis Okupasi Terapi (OT) di CMC Anakku Kayu Putih.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan