Melatonin, Solusi bagi Gangguan Tidur
Dyah Soekasto | 5 September 2021
Melatonin adalah hormon dalam tubuh yang berperan dalam membantu tubuh untuk beristirahat atau tidur. Produksi dan pelepasan melatonin di otak berhubungan dengan waktu, meningkat di saat gelap dan menurun saat terang.
Produksi melatonin menurun seiring bertambahnya usia. Akibatnya, berbagai gangguan tidur pun muncul, misalnya insomnia, kerap terbangun di malam hari, dan sebagainya. Benarkah mengonsumi suplemen melatonin, solusi bagi gangguan tidur? Mari kita cari tahu lebih jauh lagi.
Efektivitas melatonin
Melatonin tersedia sebagai suplemen, biasanya dalam bentuk tablet atau kapsul oral. Sebagian besar suplemen melatonin dibuat di laboratorium. Melatonin biasanya diresepkan bagi mereka yang memiliki gangguan tidur, seperti insomnia atau jet lag.
Para ahli telah melakukan berbagai penelitian yang mencari hubungan antara efek melatonin dengan pola tidur. Berikut beberapa hasil penelitiannya:
- Gangguan tidur akibat ritme sirkadian pada tuna netra
Melatonin dapat membantu memperbaiki gangguan ini pada orang dewasa dan anak-anak.
- Fase tidur tertunda (delayed sleep)
Gangguan tidur dimana pola tidur tertunda dua jam atau lebih, menyebabkan seseorang tidur dan bangun lebih lambat. Penelitian menunjukkan bahwa melatonin dapat mempercepat awal tidur pada orang dewasa dan anak-anak yang memiliki gangguan tersebut. Konsultasikan dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan melatonin pada anak.
- Insomnia
Meskipun dapat mempercepat awal tidur, namun efek melatonin pada kualitas tidur dan total waktu tidur belum jelas. Melatonin mungkin lebih bermanfaat bagi lansia yang benar-benar membutuhkannya.
- Jet lag
Bukti menunjukkan bahwa melatonin dapat memperbaiki gejala jet lag, seperti sulit tidur dan rasa kantuk di siang hari.
- Gangguan kerja shift
Tidak jelas apakah melatonin dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur siang pada orang-orang yang harus bekerja di malam hari.
Bagaimana dengan gangguan tidur pada anak?
Studi dalam skala kecil menunjukkan bahwa melatonin dapat membantu mengobati gangguan tidur pada anak namun dengan sejumlah keterbatasan. Solusi gangguan tidur pada anak adalah kembali pada menata kebiasaan tidur yang baik sebagai pengobatan awal.
Tubuh kemungkinan menghasilkan cukup melatonin sesuai kebutuhannya. Jika dibutuhkan, suplemen melatonin dapat meningkatkan kualitas tidur dan aman untuk penggunaan jangka pendek.
Melatonin dapat digunakan untuk mengobati fase tidur tertunda dan gangguan tidur ritme sirkadian pada orang buta dan membantu orang dengan insomnia. Perlakukan melatonin seperti halnya pil tidur yang hanya digunakan di bawah pengawasan dokter.
Adakah efek samping dari melatonin?
Suplemen melatonin yang diminum dalam jumlah yang tepat umumnya aman digunakan. Namun ada pula yang menimbulkan efek ringan seperti sakit kepala, pusing, dan mual. Efek samping yang tidak umum biasanya berupa depresi jangka pendek, tremor ringan, kecemasan ringan, kram perut, mudah marah, kewaspadaan berkurang, dan disorientasi.
Satu hal yang penting diperhatikan adalah karena melatonin dapat menyebabkan kantuk di siang hari, jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin apapun dalam waktu lima jam setelah mengonsumsinya. Selain itu, sebaiknya jangan gunakan melatonin jika Anda memiliki penyakit autoimun.
Masih banyak penelitian yang pro dan kontra tentang apakah melatonin solusi bagi gangguan tidur. Sementara itu, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai penggunaan melatonin, agar tidak memberi efek buruk bagi kesehatan.
Referensi: