Mengajarkan Anak untuk Berdoa
Desi Hariana | 12 Oktober 2022
Orang dewasa pasti lebih paham bahwa hidup ini tidak selalu berisi tawa dan keceriaan, namun sering kali juga berisi tangis dan kekecewaan. Kita tak dapat melindungi anak kita seumur hidupnya untuk selalu bahagia, ia juga harus dapat mengatasi berbagai hal sulit dalam hidupnya. Mengajarkan anak untuk berdoa memiliki berbagai manfaat untuk kemandirian, ketangguhan, serta kesehatan mentalnya.
Berbagai manfaat berdoa bagi anak
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari berdoa, terutama dalam menjaga kesehatan mental anak:
- Menyadari adanya ‘the higher power’. Anak yang diajarkan untuk rajin berdoa akan memiliki kesadaran religius bahwa Tuhan itu ada. Bahwa tugas mereka hanyalah berusaha dan berdoa, sedangkan penentu terakhir ada pada Tuhan. Dengan demikian, mereka juga akan terhindar dari sikap cemas dan depresi.
- Menumbuhkan empati. Mendoakan orang lain yang sedang sakit atau kesusahan akan menumbuhkan perasaan empati pada diri anak. Hal ini juga akan membuat mereka lebih peka pada lingkungan.
- Menghilangkan emosi negatif. Kita juga bisa mendorong anak untuk berdoa bagi mereka yang pernah berbuat jahat padanya. Ia belajar untuk memaafkan dan menghilangkan emosi negatif seperti dendam dan marah di dalam hatinya.
- Memberi harapan dan semangat. Kesadaran bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya akan memberikan dukungan moril bagi anak. Jika doanya belum dikabulkan, ia juga tak kehilangan harapan dan semangat karena yakin bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik lagi untuknya.
- Membantunya menghadapi kondisi sulit. Ketika ada hal yang cukup berat dialami anak, misalnya harus pindah ke kota lain atau orang yang dekat dengannya meninggal, mintalah anak untuk berdoa. Berdoa menimbulkan rasa tenang di hati, mirip dengan efek yang ditimbulkan saat bermeditasi.
Mengajarkan anak untuk berdoa bisa dengan berbagai cara
Sebelum tidur, biasanya kita membacakan buku untuk anak. Membacakan anak buku memberikan efek nyaman dan relaks sehingga anak mudah tertidur. Begitupun dengan berdoa. Anda dapat mengajak anak untuk berdoa bersama sebelum tidur dan menjelaskan apa arti doa tersebut sehingga anak pun merasa lebih tenang.
Kita juga dapat mengajarkan anak untuk berdoa dalam berbagai aktivitas sehari-hari, misalnya sebelum makan, sebelum bepergian, dan lain sebagainya. Kebiasaan berdoa ini sangat baik ditanamkan sejak anak masih kecil, bahkan sebelum ia bisa berbicara. Awalnya, mungkin Anda dapat mengajaknya untuk berdoa bersama, setelah ia mahir, biarkan ia berdoa sendiri.
Semakin bertambahnya usia anak, ia akan lebih memahami makna dari berdoa dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-sehari sesuai dengan kebutuhannya. Membiasakan kebiasaan berdoa, terutama di saat sulit, juga akan membantu anak untuk lebih bersyukur, fokus, mampu merefleksikan diri, memperkuat kepercayaan, dan berdisiplin.
Referensi: