PSIKOLOGI ANAK

Mengasah Kecerdasan Majemuk di Masa Pandemi

Anak terlahir dengan potensi kecerdasannya masing-masing yang perlu kita asah. Mengasah kecerdasan majemuk di masa pandemi ini penting agar anak dapat menunjukkan potensi terbaiknya.

Desi Hariana | 5 Oktober 2020

Kecerdasan majemuk atau multiple intelligences adalah sebuah konsep kecerdasan yang banyak dipergunakan untuk memahami potensi kecerdasan seseorang. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang profesor di bidang Psikologi dari Harvard University, Howard Gardner di tahun 1983 dalam bukunya ‘Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences’.

Pandemi bukan halangan

Dalam konsep kecerdasan majemuk tersebut, Gardner berpendapat bahwa seseorang tidak hanya dapat diukur kecerdasannya dengan menggunakan standar nilai IQ saja. Setiap orang memiliki spektrum kecerdasan yang berbeda-beda, Gardner menyatakan bahwa ada delapan jenis kecerdasan di mana setiap orang memiliki potensinya masing-masing.   

Di masa pandemi ini, di mana anak-anak harus belajar dan beraktivitas di rumah saja, interaksi dengan teman dan guru dilakukan dari jarak jauh. Namun bukan berarti bahwa orang tua tak dapat membantu untuk mengasah kecerdasan majemuk yang menjadi potensi utama anak. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah untuk mengasah potensinya, orang tua hanya perlu berkreasi dan berimajinasi bersama anak.

Mengasah kecerdasan anak

Berikut adalah beberapa usulan atau contoh aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengasah kecerdasan majemuk anak di masa pandemi:

1. Kecerdasan verbal-linguistik

Kemampuan anak untuk menganalisis informasi yang didapatnya baik dari ucapan atau tulisan.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Mengajak anak untuk mempelajari bahasa asing, bahasa Inggris misalnya. Memperbanyak perbendaharaan kata dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar anak.

2. Kecerdasan logika-matematika

Kemampuan untuk berhitung dan mencari hasil persamaan, serta menyelesaikan masalah yang abstrak.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Bermain puzzle untuk anak yang memiliki kecerdasan ini sangatlah mengasyikkan. Biarkan ia bermain puzzle yang sedikit lebih rumit dari yang bisa dilakukan oleh anak-anak seusianya, agar ia lebih tertantang untuk menyelesaikannya.

3. Kecerdasan visual-spatial

Kemampuan membaca peta dan informasi grafis lainnya.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Bermain blok atau lego adalah hal yang disukai oleh anak-anak dengan kecerdasan ini. Mereka senang membangun sesuatu dari mainan yang ia temukan.

4. Kecerdasan musikal

Kemampuan untuk memahami nada serta menghasilkan musik.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Melakukan permainan bertema musik, misalnya  mengajak tebak-tebakan judul lagu dari nada yang dimainkan, atau melakukan pertunjukan musik bersama anggota keluarga lainnya.

5. Kecerdasan naturalistik

Kemampuan untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai tipe tanaman, binatang, formasi iklim yang ditemukan di alam.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Ajak anak bermain di halaman, ajak ia menyiram tanaman sambil menjelaskan nama dan jenis tanaman.

6. Kecerdasan gerak tubuh-kinestetik

Kemampuan anak untuk menggunakan tubuhnya dalam berkreasi maupun untuk memecahkan masalah.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Beri ia ruang untuk bergerak, ajak menari, bermain petak umpet, atau saling melempar bola.

7. Kecerdasan interpersonal

Kemampuan untuk menyadari dan memahami orang lain baik dari mood, keinginan, motivasi, maupun niat.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Anak senang berinteraksi dengan orang lain, ajak ia untuk bermain role-playing atau berpura-pura. Ajak seluruh keluarga untuk ikut serta dalam permainan tersebut.

8. Kecerdasan intrapersonal

Kemampuan untuk menyadari dan menilai karakteristik yang sama di dalam diri sendiri.

Aktivitas yang bisa dilakukan: Anak masih dalam tahap belajar untuk memahami dan mengatur perasaannya. Ajak ia membaca cerita, lalu ajak anak membahas bersama tentang tokoh atau karakter di dalam cerita tersebut. Anda dapat memberi contoh bagaimana cara mengatasi perasaan-perasaan yang ia rasakan, terutama yang membuatnya emosional.

Meskipun kelihatannya sederhana, namun mengasah kecerdasan majemuk di masa pandemi akan banyak memberi manfaat pada anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan