KESEHATAN ANAK

Mengenal Gejala Gangguan Perkembangan Pervasif

Seorang ibu datang ke tempat praktek dokter. “Dok, anak saya gemar menepuk-nepuk tangannya serta berjalan berjinjit. Apakah ini berarti ia mengalami gangguan pervasif?”

Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K) | 27 Mei 2021

Banyak orang tua mudah khawatir jika dalam kesehariannya anak menunjukkan perilaku tak biasa, dan berpikir ada yang tidak beres dalam perkembangan anak. Salah satunya adalah gangguan perkembangan pervasif. Sebelum merasa khawatir, ada baiknya kita mengenal apa yang dimaksud dengan gangguan perkembangan pervasif dan gejalanya.

Gangguan perkembangan pervasif merupakan suatu gangguan perkembangan yang mencakup gangguan perkembangan dalam aspek komunikasi, interaksi resiprokal (timbal balik), dan juga dalam aspek perilaku.

Gangguan perkembangan komunikasi mempunyai rentang gangguan yang luas. Dari seorang yang tidak mampu berbicara sama sekali, sampai kemampuan berkomunikasi secara verbal dan/non-verbal namun dengan cara unik dan terbatas. Hal yang tentu saja berbeda dengan anak lain sebayanya.

Gangguan dalam aspek interaksi timbal balik juga sangat luas rentang gangguannya. Mulai dari anak yang tidak mampu menjalin interaksi sosial timbal balik dengan lingkungan sekitarnya, sampai dengan adanya kemampuan menjalin interaksi sosial walaupun dengan keterbatasan dan pola yang berbeda dari anak seusianya.

Gangguan dalam aspek perilaku yang sering ditemukan pada gangguan perkembangan pervasif berupa perilaku stereotipik. Berupa pola perilaku tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang, seperti mengepak-ngepakkan tangan, berjalan mondar-mandir, melompat-lompat, dan lain sebagainya.

Disamping itu, pada anak dengan gangguan perkembangan pervasif juga seringkali ditemukan pola ketertarikan terhadap lingkungan sekitar yang terbatas jika dibandingkan dengan anak seusianya. Tingkat kecerdasan anak dengan gangguan perkembangan pervasif juga bervariasi dari yang mempunyai tingkat kecerdasan rendah hingga di atas rata-rata.

Jadi, gangguan perkembangan pervasif sangatlah bervariasi, dari yang ringan (dikategorikan sebagai gangguan perkembangan pervasif tidak khas) sampai dengan yang berat (dikategorikan sebagai gangguan autistik infantil).

Menghadapi anak dengan gangguan pervasif

Anak dengan gangguan pervasif mempunyai gambaran klinis yang sangat beragam, karenanya dibutuhkan tatalaksana yang komprehensif, meliputi berbagai pendekatan, baik yang menggunakan obat-obatan, dan pendekatan non-obat Tergantung dari kebutuhan anak yang mengalami gangguan tersebut.

Bila seorang anak memiliki satu atau dua gejala saja, tentunya masih belum dapat dikatakan mengalami gangguan perkembangan pervasif. Walaupun demikian, tetap perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut apakah anak memiliki risiko untuk mengalami gangguan tersebut. Dengan mengenal gejala gangguan perkembangan pervasif ini, diharapkan orang tua lebih jeli dalam mengamati perkembangan anak.

Sebaiknya, bila ada kecurigaan anak mengalami gangguan dalam perkembangannya, segera cari jalan keluarnya agar tidak memengaruhi kualitas hidup anak di kemudian hari.

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan