KESEHATAN ANAK

Menghindari Anemia pada Anak dan Remaja

Anak dan remaja tengah berada di fase yang sangat aktif, mereka membutuhkan asupan zat besi yang cukup perlu agar terhindar dari anemia.

Anissa Aryati 18 Agustus 2020

Sudah gede emang masih perlu zat besi? Tentu saja zat besi diperlukan dari bayi, anak, remaja bahkan ibu hamil. Zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam mendorong kinerja hemoglobin agar bisa mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Dampak kekurangan zat besi

Kebutuhan zat besi pada tiap usia disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan konsumsi. Pada anak dan remaja kebutuhan zat besi tidak lagi berkaitan dengan pembentukan mielin pada otak dan memengaruhi kecerdasan. Kebutuhan zat besi pada usia ini lebih ditujukan untuk menghindari anemia pada anak dan remaja. Apa mereka mengalami anemia dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan ketahanan tubuh sehingga menimbulkan masalah kesehatan. 

Terkait kekurangan zat besi pada anak dan remaja berdasarkan sebuah penelitian mendapatkan 32,9% anak di dunia mengalami kekurangan zat besi, di Asia Tenggara 45 - 65% dan di indonesia sendiri 48 - 65% anak dinyatakan kekurangan zat besi. Apa dampaknya?

  • Kekurangan zat besi pada usia anak dan remaja bisa mengganggu konsentrasi dan proses pembelajaran.
  • Membuat anak mudah merasa lelah dan tidak kuat melakukan aktivitas olahraga yang sedikit berat.
  • Kekurangan zat besi dapat memicu penyakit seperti gagal jantung akibat ketidak mampuan darah mengangkut oksigen.
  • Pada anak yang lebih muda kekurangan zat besi bisa membuat anak menjadi pika yaitu suka mengorek-orek tembok dan memakannya.
  • Kekurangan zat besi juga memungkinkan anak mudah mengalami kejang demam.

Mencegah kekurangan zat besi 

Kekurangan zat besi pada anak dan remaja dapat disebabkan berbagai hal, misalnya asupan dan penyerapan zat besi yang tidak memadai, peningkatan kebutuhan selama periode pertumbuhan, atau kehilangan darah akibat infeksi cacing dan menstruasi. Mencegah anemia pada anak dan remaja, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memfokuskan pada:

  • Mewajibkan pemberian suplemen zat besi pada anak dan remaja.
  • Pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan kadar ferritin pada anak setiap tahun dari anak berusia 2 tahun hingga remaja.
  • Pemberian dosis zat besi untuk anak usia 2-12 tahun adalah 1 mg/hari diberikan seminggu  2x selama 3 bulan berturut tiap tahun.
  • Penambahan dosis zat besi pada remaja 12-18 tahun adalah 60 mg/hari.
  • Pemberian zat besi untuk remaja putri yang sebaiknya ditambahkan dengan asam folat 400 mcg pada saat sedang menstruasi.

Menghindari anemia pada anak dan remaja dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat besi sesuai usia anak. Sebaiknya kecukupan zat besi diperoleh dari asupan makan sehari-hari. Hal tersebut penting guna mendukung pertumbuan dan produktivitas kegiatan mereka agar lebih maksimal.

Sumber: IG Live Anakkuid 17 Juli 2020: “Kurang Zat besi IQ turun. Sayang Kan”

Pembicara: Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro Sp.A(K)

Referensi :

  • https://www.who.int/elena/titles/ironchildren5to12/en/#:~:text=Evidence%20has%20shown%20that%20daily,of%20iron%20deficiency%20and%20anaemia.
  • https://kidshealth.org/en/parents/iron.html
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan