Mengontrol Perilaku Impulsif Anak ADHD
Desi Hariana | 29 September 2023
Otak dari anak yang mengalami ADHD (attention deficit/hyperactivity disorder), mengalami kesulitan untuk melakukan regulasi diri atau self-regulate. Artinya, mereka membutuhkan orang dewasa atau anak lainnya dalam mengontrol perilaku impulsif mereka. Hal inilah yang perlu kita pahami lebih dahulu sebagai bagian dari nature atau kondisi alami anak dengan ADHD.
Mengapa mengontrol perilaku impulsif ini menjadi penting?
Keterampilan untuk mengontrol perilaku impulsif ini menjadi penting karena tanpa kemampuan ini, maka keterampilan lain pun tak dapat bekerja. Misalnya, anak tak bisa melatih kemampuan fokusnya jika ia mudah teralihkan perhatiannya, anak tak bisa belajar memecahkan masalah apabila ia mudah panik atau emosional.
Namun demikian, keterampilan ini dapat diajarkan pada anak, termasuk anak dengan ADHD. Penelitian membuktikan bahwa orang dengan kemampuan kontrol impuls yang rendah, akan berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan. Jadi, semakin tinggi kemampuan untuk mengontrol dorongan impulsif anak, maka semakin kecil kemungkinannya menyakiti anak lain, dirinya sendiri, serta tentunya memiliki kesehatan mental yang lebih positif.
Apa saja strateginya?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua, guru, atau pengasuh, dalam membantu mengontrol perilaku impulsif anak ADHD. Beberapa strategi ini bisa dilakukan di rumah maupun di sekolah:
- Memberikan instruksi yang jelas pada anak. Misalnya, “Taruh alat makan di tempat cuci piring setelah selesai makan,” atau “Tidak memukul orang lain walaupun sedang marah,” dan lain sebagainya.
- Jangan menjadikan kondisi ADHD anak sebagai alasan untuk bersikap mengganggu atau semaunya. Jelaskan pada anak bahwa apapun yang ia lakukan tetap memiliki konsekwensi. Berikan hukuman dalam bentuk menarik hal yang mereka sukai, misalnya bermain bola atau games di gadget.
- Meminimalisir risiko anak bersikap impulsif. Misalnya jika anak sering menjambak rambut teman yang duduk di depannya saat di kelas, tempatkan ia di kursi paling depan sehingga tidak terdistraksi dan tidak mengganggu temannya.
- Memberikan contoh pada anak untuk bisa menahan diri. Semisal kita sedang marah, kesal, kaget, sedih, cara mengungkapkannya tidak berlebihan, sehingga anak pun akan belajar dari sikap tersebut.
- Membuat peraturan yang dapat diikuti oleh anak dan dituliskan pada kertas-kertas kecil lalu tempel di tempat yang dapat dilihat anak. Hal ini akan menjadi pengingat bagi anak kapanpun ia melihatnya.
- Berikan aktivitas fisik yang seimbang pada anak. Anak dengan ADHD memiliki energi yang tinggi dan perlu disalurkan melalui aktivitas fisik. Oleh karena itu, secara berkala ajak ia untuk melakukan permainan fisik untuk mengurangi dorongan impulsifnya.
- Konsisten. Anak dengan ADHD juga sama dengan anak-anak lainnya, jika mereka melihat orangtua, pengasuh, atau guru mereka tidak konsisten, maka mereka melihat ada celah untuk melanggar aturan yang diberikan. Oleh karena itu, bersikap konsisten amatlah penting.
- Mengajarkan self awareness, atau kesadaran terhadap diri sendiri. Anak dengan ADHD perlu mengetahui bahwa ada kalanya mereka bersikap impulsif. Secara berkala, minta mereka untuk ‘diam dan berpikir baik-baik’ sehingga akhirnya hal ini menjadi kebiasaan.
Hal yang paling penting untuk membantu mengontrol perilaku impulsif anak ADHD adalah dengan menjalankan latihan setiap hari untuk berbagai strategi di atas. Dukungan dari sekitarnya akan membuat anak ADHD juga lebih mampu mengontrol perilaku impulsifnya.
Referensi: