Mengurangi Reaksi Alergi pada Anak
Anissa Aryati | 28 Agustus 2020
Berbagai permasalahan alergi sering ditemukan pada anak. Alergi bisa muncul dalam bentuk yang beragam, misalnya batuk, gatal-gatal, asma, atau diare yang merupakan ‘paket’ dari gejala alergi. Alergi tentu bukan hal yang menyenangkan, bahkan melelahkan, dan mengganggu kegiatan anak. Ada beberapa alergi yang dapat hilang dengan sendirinya bersamaan dengan pertambahan usia, namun ada juga yang tetap bertahan hingga dewasa. Yang penting adalah bagaimana cara untuk mengurangi reaksi alergi pada anak agar ia dapat beraktivitas secara normal.
Bermacam reaksi alergi
Alergi berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Ketika imunitas bekerja, tubuh akan menghasilkan antibodi yang mengidentifikasi setiap alergen (pencetus) yang berkontak dengan tubuh. Antibodi bertugas melindungi sel tubuh dari segala sesuatu yang dianggap berbahaya, pada orang yang alergi, antibodinya sangat sensitif.
Ketika tubuh orang yang alergi terpapar alergen, seperti debu, detergen, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, kondisi udara, dan makanan, dapat menimbulkan reaksi yang beragam dari sistem kekebalan tubuh. Munculnya bisa di kulit berupa ruam, peradangan atau gangguan di sistem pernapasan, bahkan gangguan pada sistem pencernaan
Mengurangi reaksi alergi
Alergi pada dasarnya muncul pada orang yang memiliki bakat alergi, atau memiliki orang tua dengan riwayat alergi, baik salah satu maupun keduanya. Tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami juga bervariasi, dari yang ringan hingga berat (syok anafilaksis).
Alergi terbukti sulit disembuhkan, namun dengan penanganan yang tepat, dapat membantu memperingan gejala atau reaksi yang muncul. Dalam hal ini pengobatan dan pengontrolan adalah dua hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi reaksi alergi. Selain itu, kontak dengan alergen sebaiknya juga sangat diminimalisir.
Beberapa adalah cara mengurangi reaksi alergi pada anak:
- Anak yang mengalami ruam kulit saat dimandikan dengan suatu jenis sabun, maka ibu perlu beralih ke sabun hypoallergenic yang tidak menggunakan parfum serta mengandung kadar deterjen yang sangat rendah.
- Anak sering sesak napas kala bersinggungan dengan debu, bersihkan rumah dari debu secara rutin, jangan gunakan karpet dan anak sebaiknya tidak bermain dengan boneka soft toys (boneka bulu atau kain).
- Anak mengalami alergi susu sapi, ganti dengan susu khusus seperti soya atau susu dengan protein yang terhidrolisat, tentunya sesuai anjuran dokter anak Anda.
Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat alergi juga bermanfaat untuk mengurangi gejala apabila dokter meresepkannya. Imunoterapi juga dapat menjadi pilihan, suatu metode pengobatan alergi dengan mengubah alur terjadinya rasa sakit atau menghambat terjadinya reaksi alergi. Imunoterapi bisa dilakukan melalui suntikan alergi, tablet atau pun obat tetes. Metode ini dapat mengurangi kepekaan anak terhadap paparan alergen.
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497
- https://www.webmd.com/allergies/can-allergies-be-cured