ANAKKU SPESIAL

Menyekolahkan Anak dengan Spektrum Autisme

Memiliki ide menyekolahkan anak ASD di sekolah terbaik orangtua tetap perlu mempertimbangkan kebutuhan yang sesuai dengan anak.

Anissa Aryati | 22 April 2020

Memilih sekolah untuk anak autism spectrum disorder (ASD) perlu mempertimbangkan berbagai aspek mengingat kekhususan yang mereka miliki. Dalam hal ini orangtua perlu mencari sekolah yang benar-benar tepat agar anak dapat menempuh pendidikan dengan baik di  lingkungan yang ramah dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.

Pertimbangkan kondisi anak

Empat catatan penting yang perlu dipertimbangkan ketika menyekolahkan anak dengan spektrum autisme menurut Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) adalah sebagai berikut:

  • Intelligence Quotient (IQ) adalah ukuran kecakapan intelektual, analisis dan logika anak. Sebagian anak dengan ASD mengalami disabilitas intelektual dengan IQ kurang < 70 hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi orangtua ketika memilihkan sekolah anak agar anak bisa mengikuti pelajaran yang diberikan.
  • Berat ringan ASD: Anak dengan austime ringan bisa melakukan kegiatan keseharian tanpa bantuan tetapi bagi anak dengan autisme berat memerlukan bantuan dari orang orang terdekat.
  • Perilaku anak: anak dengan tingkat autisme berat memiliki perilaku yang dapat menggangu orang di sekitarnya misalnya sering tantrum, suka berteriak, dan lainnya.
  • Kemampuan belajar: dalam hal ini kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi anak menjadi pertimbangan. Apabila dengan terapi kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi mengalami kemajuan maka besar kemungkinan anak akan memiliki kemampuan belajar yang cukup baik.

Pertimbangkan pilihan sekolah 

Sebelum menyekolahkan anak dengan spektrum autisme orangtua perlu meminta saran psikolog dimana anak biasa diterapi, untuk meminta masukan terkait pilihan sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Selain itu ada baiknya orangtua juga melakukan survei ke sekolah tersebut.

  • Sekolah transisi: beberapa sekolah yang menerima anak-anak ASD akan memberikan tahap persiapan untuk anak-anak ini. Anak sebelumnya sudah mengikuti terapi selama beberapa tahun dan sudah bisa berkomunikasi.

Untuk anak yang mengikuti terapi di klinik tumbuh kembang biasanya ketika memasuki usia sekolah mereka telah mendapatkan terapi behavior khususnya ABA (applied behavior analysis). Tujuannya untuk meningkatkan skill dan kemandirian, mulai dari keterampilan bermain, perawatan diri, akademik, cara berkomunikasi, cara bersosialisai dan lainnya.

  • Sekolah umum: biasanya memberikan situasi sosial yang lebih besar dengan stimulasi akademik yang lebih menantang. Anak ASD dengan fungsi dan kecerdasan tinggi bisa masuk ke sekolah tersebut. Namun sayangnya tak semua guru di sekolah umum memperoleh pelatihan khusus untuk menangani anak dengan spektrum autisme sehingga orangtua perlu menyediakan guru pendamping.
  • Sekolah inklusi: merupakan sekolah yang memberikan ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkesempatan belajar bersama siswa reguler lainnya. Dalam hal ini guru dan konsultan sekolah akan menentukan program sesuai kebutuhan anak, termasuk kondisi fisik, potensi intelektual, kemampuan komunikasi, kemandirian dan kemampuan sosialisasi anak.
  • Home schooling: merupakan sekolah dengan lingkungan yang ideal dimana rumah menjadi tempat untuk proses belajar anak. Sekolah jenis ini dapat membuat program pendidikan yang sesuai dengan gaya belajar anak. Program edukasi disampaikan pada anak dengan beragam metode, mulai dari instruksi verbal, tertulis maupun visual secara berulang dan disederhanakan, waktu belajar yang disesuaikan, serta kurikulum yang berpusat pada diri anak.

Menyekolahkan anak dengan spektrum autisme membutuhkan persiapan khusus. Dalam hal ini orangtua perlu memperkenalkan lingkungan sekolah pada anak dengan mengajaknya saat mendaftar untuk melihat reaksi anak terhadap lingkungan, kebisingan, dan stimulasi yang mungkin ada. Amati pula kesiapan sekolah untuk menerima anak dengan spektrum autisme. Apakah sekolah menyediakan sumber daya yang bisa mendukung anak atau tidak.

Referensi :

  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/child-development-central/201607/understanding-behavioral-theray-autism
  • https://lexingtonservices.com/choosingg-a-school-for-your-student-with-autism/
  • https://autismawarenesscentre.com/homeschooling-good-option-child-with-autism/

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan