Mewaspadai Kondisi Aneurisma Otak
Desi Hariana | 21 Desember 2023
Aneurisma otak adalah kondisi di mana pembuluh darah arteri yang membawa aliran darah ke otak mengalami perlemahan di area tertentu, sehingga menyebabkan area tersebut menggelembung dan berisiko pecah. Jika terjadi pecahnya pembuluh darah, maka akan mengakibatkan perdarahan di area sekitar otak (subarachnoid haemorrhage). Tentunya kondisi ini sangat membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
Bagaimana cara mewaspadai kondisi aneurisma otak ini?
Apa saja penyebab anuerisma otak
Pada orang dewasa, aneurisma dapat disebabkan oleh banyak hal berikut ini, yang kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup, seperti:
- kebiasaan merokok,
- tekanan darah tinggi atau hipertensi
- penyalahgunaan obat
- riwayat dalam keluarga
- pertambahan usia (di atas 40 tahun)
- trauma di area kepala.
Sedangkan pada anak-anak, penyebabnya kadang malah tidak diketahui, walaupun beberapa penelitian menemukan bahwa:
- Sekitar 5-10% aneurisma otak pada anak diakibatkan trauma pada kepala.
- Kurang lebih 15% kasus aneurisma otak pada anak merupakan dampak dari infeksi, umumnya pada anak dengan sistem kekebalan yang ditekan.
- Dan hingga sekitar 33% dari seluruh kasus berhubungan dengan kondisi penyakit khusus seperti Sindroma Marfan, Sindroma Ehlers-Danlos, penyakit ginjal polisistik, sickle cell anemia, dan lain sebagainya.
Bagaimana diagnosis dilakukan?
Aneurisma otak dapat didiagnosis dengan menggunakan tes pencitraan seperti CT (computed tomography) Scan, MRI (magnetic resonance imaging) atau MRA (magnetic resonance angiongram). Informasi yang didapat dari berbagai tes ini akan menentukan penanganan yang tepat pada pasien.
Gejala pecahnya aneurisma
Aneurisma otak umumnya tidak menunjukkan gejala apapun hingga terjadi kondisi pecah dan terjadi pendarahan di otak dan dapat menyebabkan stroke. Beberapa gejala yang diperlihatkan oleh pasien dengan kondisi pecah aneurisma pembuluh darah otak, antara lain:
- sakit kepala yang luar biasa
- kaku di bagian leher
- pandangan dobel, gerak mata bermasalah, atau sensitif terhadap cahaya
- mual atau muntah
- kehilangan kesadaran
- kejang.
Segeralah bawa anggota keluarga Anda yang memperlihatkan gejala tersebut ke IGD rumah sakit untuk penanganan secepatnya.
Penanganan pada aneurisma
Aneurisma yang pecah atau sobek menyebabkan area sekitarnya dipenuhi oleh darah dan dapat menyebabkan penekanan pada sel-sel otak. Itu sebabnya kondisi ini perlu segera ditangani dengan menjalankan operasi darurat untuk mengeluarkan cairan di kepala untuk mengurangi tekanan.
Setelah kondisi darurat teratasi, dokter masih harus memutuskan penanganan pada pasien aneurisma otak agar tidak terjadi perdarahan berulang. Ada dua cara yang umum dilakukan yaitu:
- Clipping, menjepit area leher ‘balon’ aneurisma dengan penjepit dari bahan titanium melalui operasi kraniotomi (membedah area kecil di kepala).
- Coiling, memasukkan semacam instrumen koil dari bahan platinum yang mengisi gelembung aneurisma agar cairan tidak masuk. Prosedur ini umumnya tidak membutuhkan operasi pembedahan terbuka.
Aneurisma otak (bahkan hingga kondisi pecah) sebenarnya sangat jarang terjadi pada anak, lebih mungkin terjadi pada orang dewasa. Jagalah gaya hidup yang sehat untuk seluruh keluarga Anda.
Referensi: