Mungkinkah Anak Alergi Buah dan Sayur?
Anissa Aryati | 2 Desember 2019
Selama ini banyak yang beranggapan alergi makanan hanya dipicu konsumsi makanan seperti; ikan laut (sea food), telor, ayam negeri ataupun susu sapi. Pada kenyataannya, anak juga ternyata bisa mengalami alergi buah dan sayur.
Tanda alergi buah dan sayur
Buah dan sayur adalah dua jenis makanan yang menjadi makanan utama sehari-hari. Buah segar biasanya dikonsumsi secara langsung atau diolah seperti dibuat jus untuk sarapan, bisa juga sebagai hidangan penutup. Sayuran juga diperlukan sebagai sumber nutrisi serta serat untuk memperlancar metabolisme tubuh.
Reaksi alergi terhadap buah dan sayur ini biasanya disebabkan oleh kandungan benang sari yang ikut tertelan saat anak makan buah dan sayur. Alergi buah dan sayur sering juga disebut OAS (Oral Alergy Syndrome). Namun tak semua sayur dan buah dapat menimbulkan alergi, yang berpotensi menjadi penyebab alergi diantaranya adalah semangka, pisang, kentang mentah, wortel, seledri, apel, pir, kiwi dan hazelnut.
Alergi biasanya ditandai dengan bibir bengkak dan menebal, gatal-gatal di bibir, lidah dan bagian tubuh lainnya. Tapi tak perlu khawatir, hal ini bukan berarti semua anak akan mengalami hal yang sama saat menyantap buah dan sayur. Hanya anak-anak tertentu yang sensitif atau punya riwayat saja yang dapat mengalami alergi buah dan sayur.
Penanganan alergi serta diet yang disarankan
Reaksi alergi setelah makan buah dan sayur kadang bisa berlangsung seketika, atau butuh waktu yang sedikit lebih lama (efek tunda). Ketika anak mengalami masalah setelah makan buah dan sayur, bawalah ke dokter untuk ditangani.
Dokter akan melakukan beberapa hal berikut saat melihat gejala alergi buah dan sayur pada anak:
- Menegakkan diagnosis dengan melihat riwayat penyakit, melihat gejala klinis, melakukan biopsi, eliminasi, dan provokasi, serta mengonfirmasi diagnosis tersebut.
- Melihat respons anak terhadap obat yang diberikan.
- Menyarankan diet dengan menghindari makanan pencetus, menilai toleransi dan memantau perkembangannya.
Dalam hal diet, yang disarankan dokter adalah agar diet tak menimbulkan
kesulitan pada anak. Jangan sampai anak jadi pantang makan buah dan sayur sama sekali sehingga pada akhirnya malah membuat anak manultrisi. Orangtua juga perlu meminta bantuan ahli gizi untuk mengatur menu untuk anak agar ia bisa tetap menyantap buah dan sayur dengan aman, tanpa menimbulkan alergi.
Sumber:
Seminar Alergi Morinaga yang disampaikan oleh dr. Nia Kurniawati, Sp. A (K), yang diadakan di RS Bunda Margonda, Depok, Sabtu, 5 Oktober 2019.