KESEHATAN ANAK

Penyakit Kanker pada Anak

Kanker tidak pandang bulu, tak peduli usia, siapapun bisa terserang kanker-termasuk anak-anak. Apa saja yang perlu kita ketahui mengenai penyakit kanker pada anak?

Dyah Soekasto | 14 Februari 2020

Tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia. Ini menjadi semacam ‘alarm’ bagi kita semua. Faktanya, setiap tahun jumlah anak penderita kanker terus bertambah. Meski jumlahnya tidak sebanyak pasien dewasa, namun harus tetap menjadi perhatian. Ada beberapa hal penting mengenai penyakit kanker pada anak yang perlu kita pahami.

Penyebab utama kematian anak

Menengok catatan dari Badan Kesehatan Dunia, WHO, setiap tahunnya ada sekitar 300 ribu anak di dunia yang baru didiagnosis mengidap kanker. Kanker adalah penyebab utama kematian pada anak usia 0-18 tahun. 

Anak-anak dengan kanker yang tinggal di negara-negara berpenghasilan tinggi, empat kali lebih memiliki peluang sembuh dibandingakan anak dengan kanker yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah. Penyebabnya karena anak-anak dengan kanker di negara berpenghasilan rendah sering kali terlambat didiagnosis, tidak melanjutkan perawatan karena biaya tinggi, atau tidak mendapatkan perawatan yang profesional.

Apa saja jenis-jenisnya?

Penyakit kanker pada anak ada banyak jenisnya, yang cukup sering ditemukan adalah:

  • leukemia (kanker darah), paling sering ditemukan, sepertiga dari semua jenis penyakit kanker pada anak.
  • retinoblastoma (kanker pada retina mata)
  • osteosarkoma (kanker tulang)
  • neuroblastoma (kanker saraf)
  • limfoma maligna (kanker getah bening)
  • karsinoma nasofaring (kanker hidung dan leher) 

Apa penyebab kanker pada anak?

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab penyakit kanker pada anak. Kanker pada anak diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini, selain itu penyakit kanker pada anak juga tidak dapat dicegah.

Dapatkah penyakit kanker pada anak dideteksi dini?

Sebagian besar penyakit kanker pada anak gejala awalnya tidak spesifik, sehingga terlambat dideteksi. Di negara-negara maju dengan fasilitas kesehatan yang lebih terkini, deteksi kanker sejak dini masih dapat dilakukan. Sebaliknya, di negara-negara dengan sumber daya manusia rendah, ada kendala lain untuk deteksi dini, termasuk akses yang buruk ke layanan kesehatan dan fasilitas diagnostik yang tidak memadai.

Bagaimana peluang kesembuhan penyakit kanker pada anak?

Bicara soal prognosis atau prediksi kesembuhan, tentu saja berkenaan dengan deteksi dini. Semakin cepat terdiagnosis, semakin rendah stadium kanker yang ditemukan, maka semakin besar peluang anak untuk sembuh. Yang memprihatinkan adalah rata-rata pasien kanker anak yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut dan sel-sel kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh (metastasis). 

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, sekitar 80% anak dengan kanker dapat bertahan hidup lima tahun atau lebih setelah didiagnosis. Sayangnya, di negara kita mungkin persentase itu lebih rendah. Namun demikian, tak perlu berkecil hati, dengan kemajuan teknologi kedokteran yang semakin cepat, peluang kesembuhan anak penderita kanker saat ini pun semakin besar.

Referensi:

  • http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenali-gejala-dini-kanker-pada-anak
  • https://www.who.int/cancer/childhood-cancer/en/
  • https://www.who.int/cancer/media/news/Childhood_cancer_day/en/
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

Penuhi Kebutuhan Anak

Artikel Selanjutnya

Mimisan Dapat Berbahaya

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan