Penyebab Anak Mengi Saat Tidur Malam
Desi Hariana | 12 Februari 2021
Anak-anak memiliki imunitas yang belum terbentuk dengan sempurna. Jika tubuh mereka sedang mengalami infeksi akibat virus yang mengganggu pernapasan, maka gejala yang muncul adalah mengi (bunyi ‘ngiik… ngiik’ saat bernapas) atau batuk. Ada beberapa penyebab anak mengi saat tidur malam, berikut diantaranya:
1. Flu dan infeksi virus
Anak-anak, terutama yang masih kecil, rentan mengalami infeksi virus seperti flu. Dalam setahun mereka dapat mengalami flu hingga delapan kali, yang ditandai dengan adanya lendir di hidung yang dapat turun ke tenggorokan. Inilah yang dapat menyebabkan batuk dan mengi di malam hari. Sering juga disebut dengan ‘viral wheeze’. Tak perlu khawatir, gangguan ini dapat hilang dalam waktu kurang lebih seminggu. Namun jika gejala makin parah, misalnya disertai demam atau batuk hingga muntah, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.
2. Krup
Krup (croup) adalah infeksi virus yang terjadi di laring (kotak suara). Suara anak pun biasanya berubah menjadi serak, suara bergemerisik ketika bernapas (stridor), dan mengi saat tidur malam. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi di bawah tiga tahun.
3. Bronkiolitis
Penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan hingga ke paru dan membuat saluran napas menyempit. Inilah yang menyebabkan anak mengalami batuk dan mengi, biasanya juga disertai dengan kesulitan bernapas. Sering menyerang bayi dan anak-anak yang masih kecil, dan sangat menular. Jika anak Anda mengalaminya, jauhkan dari anggota keluarga lain untuk sementara waktu hingga sembuh.
4. Rhinitis alergi (hay fever)
Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami alergi dan memperlihatkan gejala gangguan pada saluran napas seperti hidung gatal, meler, hingga batuk-batuk akibat mengalirnya lendir dari hidung bagian belakang ke tenggorokan. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya anak dijauhkan dari alergen atau bahan/benda yang membuatnya alergi.
5. Asma
Salah satu manifestasi alergi lainnya adalah asma. Ketika anak bersentuhan, menghirup, atau makan sesuatu yang menyebabkan alergi, saluran napasnya mengalami penyempitan dan membuatnya sesak napas. Itu sebabnya ia juga dapat mengalami batuk dan mengi saat tidur malam. Perhatikan juga jika anak mengalami nocturnal asthma (asma saat tidur) yang dapat mengurangi kualitas tidurnya.
Cara paling efisien dalam mengatasi asma adalah dengan menghindari alergen. Namun khusus untuk anak asma, ia perlu mengontrol gejala yang muncul. Caranya dengan selalu menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan (biasanya berbentuk inhaler) untuk mencegah dan mengatasi gejala.
6. Iritasi asap rokok
Jangan pernah merokok di dekat anak-anak, karena dapat menyebabkan mereka menjadi secondhand smoker yang dapat membahayakan kesehatannya. Asap rokok menyebabkan anak berisiko untuk mengalami infeksi, batuk dan mengi lebih lama. Terpapar pada asap rokok juga dapat menyebabkan anak lebih berisiko mengidap asma, bahkan memperburuk gejalanya.
Jika gejala batuk dan mengi saat tidur malam tidak hilang dalam waktu dua minggu, Anda perlu membawa anak ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Referensi: