Penyebab Suara Anak Serak
Desi Hariana | 20 Oktober 2021
Suara serak pada anak biasanya tidak tiba-tiba muncul, tapi sedikit demi sedikit suaranya menjadi lebih berat dibandingkan sebelumnya. Ada banyak penyebab suara anak serak, dan umumnya hanya bertahan 1-2 hari. Namun ada juga gangguan kesehatan yang muncul di tenggorokan atau pita suara yang dapat menyebabkan anak mengalami suara serak dalam waktu lama.
Apa saja penyebabnya?
Penyebab suara serak pada anak ternyata cukup banyak, berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Penyakit yang memengaruhi kerja pita suara di laring (kotak suara), dan membuat pita suara tak dapat menutup sempurna. Pita suara dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya flu atau krup pada anak. atau bisa juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti trauma, atau juga kelainan lahir. Suara serak juga dapat diakibatkan oleh proses apapun yang memengaruhi saraf gerak dari pita suara.
2. Infeksi virus atau bakteri yang menyerang tenggorokan dan pita suara. Biasanya hanya bertahan selama kurang lebih seminggu. Namun dapat juga bertahan hingga sebulan setelah terinfeksi.
3. Sinusitis atau infeksi yang mengakibatkan hidung meler dan terjadi cairan yang menetes ke dalam area tenggorokan (post-nasal-drip) dan memengaruhi pita suara.
4. Alergi adalah proses yang bukan disebabkan infeksi dan dapat menyebabkan suara serak. Selain menghasilkan cairan yang menetes dan dapat mengiritasi tenggorokan, dan pita suara, alergi juga dapat menyebabkan pembengkakan pita suara.
5. Terlalu memforsir atau bersuara keras (misalnya berteriak-teriak).
6. Gastroesphageal reflux disease (GERD), kondisi asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan.
7. Polip di pita suara, gangguan kelenjar atau adanya tumor di laring dapat juga menyebabkan suara serak.
Kapan suara serak pada anak perlu perhatian khusus?
Suara serak pada anak yang berlangsung empat bulan atau lebih, perlu dievaluasi lebih lanjut. Begitu juga bagi anak yang pernah mengalami operasi dada, memiliki kelainan bawaan, atau yang bersuara serak sejak dapat bicara, perlu evaluasi lebih cepat.
Semua anak memiliki sejarah kondisi medis yang berbeda-beda, itu sebabnya sebelum dokter melakukan prosedur pemeriksaan, ia perlu mengetahui rekam medis anak. Prosedur pemeriksaan tersebut, antara lain:
1. Laringoskopi fleksibel. Dokter akan memasukkan alat serat optik yang dilengkapi kamera khusus di ujungnya (scope) melalui hidung, menuju tenggorokan. Anak diminta untuk berbicara, menyanyi, batuk, dan beberapa suara lainnya yang menggunakan pita suara. Semua pergerakan pita suara dapat dilihat pada layar monitor dan direkam.
2. Laringoskopi kaku. Bagi anak yang sudah lebih besar, prosedur ini dapat dilakukan di ruang praktek dokter. Namun bagi anak yang lebih kecil dapat dilakukan anastesi total di ruang operasi untuk melakukan prosedur ini. Scope dimasukkan melalui mulut untuk melihat kondisi pita suara dengan lebih baik. Foto-foto ini kemudian direkam agar dokter bisa mengevaluasinya kemudian dan melakukan prosedur lebih lanjut.
3. Stroboskopi laring. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dari pita suara saat bergetar menggunakan lampu strobo. Cahaya lampu strobo akan berpendar secara sinkron dengan pergerakan pita suara ketika kita bicara. Hal ini memudahkan dokter untuk memastikan frekuensi pergerakannnya.
Jika penyebab anak serak telah ditemukan, maka dokter akan menganjurkan terapi yang sesuai agar suara serak pada anak bisa menghilang, atau setidaknya, berkurang.
Referensi: