Perilaku Bermasalah pada Anak
Anissa Aryati | 31 Agustus 2020
Perilaku atau hal-hal yang dilakukan manusia adalah sebuah cara untuk berkomunikasi. Perilaku ini dipelajari anak seiring pertambahan usianya, berdasarkan semakin banyaknya pengalaman yang ia peroleh. Muncul atau hilangnya sebuah perilaku dipengaruhi oleh lingkungan anak. Perilaku juga terbagi menjadi yang positif dan negatif (perilaku bermasalah).
Perilaku bermasalah dapat terjadi pada anak normal maupun yang berkebutuhan khusus, contohnya anak dengan ASD (autism spectrum disorder) atau ADHD (attention deficit hiperactivity disorder). Bila pada anak normal perilaku bermasalah sudah cukup merisaukan orangtua, pada anak ASD dan ADHD terlebih lagi, karena membutuhkan penanganan yang berbeda dari para ahli
Analisis jenis perilaku anak
Anak yang memiliki perilaku bermasalah tentu karena ada alasan yang melatar-belakanginya. Bisa jadi karena situasi, kondisi fisik, emosional dan pengalaman masa lalu anak. Perilaku bermasalah yang sering ditemukan pada anak contohnya; berteriak, menangis keras, membanting barang atau menyakiti diri sendiri.
Apabila perilaku bermasalah tidak sesegera mungkin ditangani, maka akan menghambat hubungan sosial, komunikasi, proses pembelajaran, bahkan dapat membahayakan diri anak atau orang-orang di sekelilingnya. Perilaku secara mendasar dibagi menjadi kategori atau klasifikasi sebagai berikut:
- Perilaku adaptif: perilaku yang memungkinkan seseorang anak bersikap sesuai dengan kehidupan sehari hari, seperti rutin merawat kebersihan diri, mengerjakan tugas secara teratur, dan lain sebagainya.
- Perilaku maladaptif: perilaku yang tidak diinginkan, misalnya memukul, melempar barang, atau menyakiti diri sendiri.
- Perilaku refleksif: perilaku yang dilakukan tanpa disadari seperti bersin atau batuk.
Semua perilaku pada anak, baik adaptif maupun maladaptif, pada dasarnya dilakukan untuk mengekspresikan apa yang anak inginkan. Anak bisa juga memiliki tujuan tertentu, misalnya untuk menarik perhatian (attention), menghindar hal yang tak diinginkannya (escape), akses untuk mendapat apa yang dia mau (tangible) dan pengulangan atas tindakan dimana ia berhasil mendapatkan yang ia inginkan (automatic).
Perlu ditangani oleh orang tua bekerjasama dengan ahli perilaku
Diantara pengelompokan perilaku pada anak, maladaptif merupakan perilaku bermasalah pada anak. Mengatasi perilaku bermasalah pada anak dan menggantikannya dengan perilaku yang adaptif memang tak cukup jika hanya dilakukan oleh orang tua saja. Dalam hal ini perlu adanya intervensi dari ahli tumbuh kembang anak untuk mengatasinya.
Walaupun orang tua tahu langkah-langkah yang harus dilakukan, tapi jika dilakukan tanpa pengawasan dari profesional, dikhawatirkan malah akan menimbulkan perilaku bermasalah semakin memburuk. Ada strategi tertentu yang perlu dilakukan agar anak dapat mengikuti arahan orang dewasa serta menghindari perilaku bermasalah di kemudian hari.
Untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak biasanya para ahli di klinik tumbuh kembang akan mencari tahu terlebih dahulu penyebab utamanya. Biasanya orang tua akan mengisi formulir hal-hal apa yang dicurigai menjadi penyebab anak berperilaku bermasalah, lalu diadakan assesment oleh ahli. Hasil assesment inilah yang akan menentukan intervensi terbaik apa yang bisa dilakukan pada anak, untuk menghilangkan perilaku buruknya.
Materi:
Webinar AnakkuID “Behavior Talk (6): Mengapa Perilaku Anak Bermasalah?” pada tanggal 15 Agustus 2020.
Pembicara:
Jennifer Khumarga, M.S., BCBA dan Tania Purnomo, M.S
Agents of Behavior Change