Sakit Punggung Biasa vs Gejala Gangguan Ginjal
Desi Hariana | 5 April 2021
Ginjal kita berada di bagian bawah tulang rusuk mengarah ke belakang tubuh. Jika suatu saat kita merasa sakit atau pegal-pegal di bagian bawah punggung belakang yang menjalar hingga ke perut bagian bawah dan paha, hendaknya mewaspadai hal ini sebagai gejala gangguan ginjal. Namun bagaimana membedakan gejala akibat gangguan ginjal dan sakit punggung biasa?
Sakit punggung biasa atau gejala gangguan ginjal?
Berikut adalah beberapa perbedaaan yang ditemukan antara sakit punggung biasa (akibat nyeri otot dan saraf) atau gejala gangguan ginjal:
|
Spesifikasi rasa sakit |
Sakit punggung biasa |
Gejala gangguan ginjal |
|
Lokasi rasa sakit |
Bisa terjadi di bagian manapun di punggung, tapi umumnya di bagian bawah (lower back pain). |
Di kanan kiri (bisa salah satu) tulang punggung bagian bawah di atas bokong. |
|
Tipe rasa sakit |
Biasanya seperti pegal biasa, namun jika saraf yang bermasalah akan terasa menusuk dan panas (terjadi peradangan). |
Seperti pegal jika terjadi infeksi, tajam dan menusuk jika ada batu ginjal. |
|
Menjalarnya rasa sakit |
Ke bagian bokong hingga kaki bagian bawah. |
Bisa sampai ke bagian dalam paha atau bagian bawah perut. |
|
Tingkat rasa sakit |
Sakit punggung dapat terjadi terus menerus baik secara akut (di bawah 3 bulan), atau kronik (di atas 3 bulan). |
Tergantung seberapa parah gangguan yang terjadi. |
|
Berkurangnya rasa sakit |
Dapat berkurang dengan olahraga ringan seperti yoga. Namun bisa juga semakin parah saat bergerak jika yang terganggu adalah saraf. |
Tidak berkurang selama masalahnya belum ditemukan/diobati. |
|
Gejala penyerta |
Terlihat ada bagian yang bengkak dan meradang, kejang otot di bagian tertentu, salah satu atau kedua kaki melemah penanda ada saraf yang terganggu. |
Meriang, demam, mual, muntah, urin berwarna gelap, infeksi saluran kemih, ada batu-batu kecil saat berkemih. |
Penyebab dan mengatasi batu ginjal
Batu ginjal atau renal calculi adalah bentuk padat dari kristal yang bisa terbentuk di saluran urin manapun, baik ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra (saluran kemih). Tak semua batu ginjal terbuat dari kristal yang sama, bisa saja dari kalsium (banyak ditemukan pada makanan tinggi oksalat seperti keripik kentang, kacang, cokelat, bit, dan bayam), asam urat, struvit, atau sistin.
Penanganan batu ginjal tergantung pada jenis massa yang terbentuk, lokasi, serta ukurannya. Umumnya dokter akan mencoba menggunakan obat-obatan oral terlebih dahulu. Jika kondisi pasien tidak juga membaik, baru dianjurkan untuk melakukan tindakan seperti:
- Lithotripsy, menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu ginjal sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
- Tindakan infasif (pembedahan) atau percutaneous nephrolithotomy jika batu ginjal terlalu besar untuk dihancurkan.
- Ureteroscopy, jika batu ginjal tersangkut di saluran ureter atau saluran kemih.
Menghindari infeksi ginjal hingga batu ginjal
Mencegah tentunya lebih penting dibandingkan mengobati. Beberapa ahli menyarankan beberapa cara berikut untuk menghindari infeksi ginjal maupun batu ginjal:
- Cukup minum (rehidrasi) dengan patokan 2 liter atau 8 gelas per hari.
- Mengurangi asupan kalsium dan garam.
- Mengurangi makanan dari protein hewani.
- Mengganti minuman sirup atau jus dengan air putih biasa.
Jika Anda termasuk yang memiliki risiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, maupun batu ginjal, sebaiknya secara reguler memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam. Selain itu, Anda perlu lebih memerhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh, agar dapat membedakan mana yang sakit punggung biasa dan mana gejala gangguan ginjal.
Referensi:
