KESEHATAN ANAK

Strabismus pada Mata Bayi

Strabismus pada mata bayi merupakan hal yang lumrah. Sebagian besar masih bisa kembali normal dan seimbang dengan sendirinya di usia tertentu.

Anissa Aryati | 28 Agustus 2020

Saat bermain bersama anak, ibu menarik perhatian Si Kecil dengan menggoyang-goyangkan boneka di hadapannya. Anak merespons dan terlihat senang, tapi setelah diperhatikan, mata anak sepertinya tidak tertuju pada boneka melainkan ke arah lain. Ibu menjadi was-was takut ada masalah pada indera penglihatan anak, atau disebut juga juling (strabismus). Bagaimana cara mengatasi strabismus pada mata bayi? 

Biasa terjadi pada bayi

Strabismus adalah kondisi mata dimana fokus mata kanan dan kiri tak sama atau asimetris. Kondisi ini lazim dialami oleh bayi karena otot pada mata bayi belum berkembang dan sedang dalam tahap belajar mengkordinasikan gerakan agar simetris. Kondisi mata bayi akan normal dan seimbang ketika bayi menginjak 4-6 bulan. Apabila pada usia di atas 6 bulan kondisi strabismus pada mata bayi tidak mengalami perbaikan sudah sepatutnya ibu waspada. 

Strabismus pada mata bayi atau juling biasanya disebabkan beberapa hal dari yang tidak diketahui (idiopatik) atau karena faktor genetik (keturunan). Jenis juling bermacam tergantung fokus dan arah bola mata, yaitu:

  • Juling ke dalam atau esotropia terjadi apabila bola mata mendekati hidung.
  • Juling ke luar atau eksotropia terjadi apabila bola mata menjauhi hidung.
  • Juling ke atas atau hipertropia terjadi apabila bola mata fokus ke arah atas.
  • Juling ke bawah atau hipotropia apabila bola mata fokus ke arah bawah.

Penanganan strabismus pada mata bayi

Ketika bayi terlihat juling, orangtua berpikir hal ini adalah bawaan lahir yang tak bisa diperbaiki. Sebenarnya anggapan semacam itu adalah keliru, karena penanganan lebih dini strabismus pada mata bayi justru akan memberi hasil yang baik pada perbaikan.

Hal yang mengkhawatirkan apabila strabismus pada mata bayi tidak segera dikoreksi, dampaknya akan serius. Selain otak akan mengabaikan sinyal-sinyal visual dari mata yang lemah, juga akan memicu gangguan yang lebih serius seperti ambliopia atau mata malas yang dapat membuat penglihatan menjadi kabur dan menyebabkan penglihatan ganda pada bayi.

Dalam penanganan awal gangguan strabismus pada mata bayi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan diantaranya adalah pemeriksaan kelainan pada retina, refraksi dan otot mata. Selanjutnya tindakan akan diambil dokter berdasar berat ringatnya kasus strabismus yang dialami bayi.

  • Tindakan oklusi mata yang baik/lurus; tindakan medis menutup salah satu mata bayi, sehingga memaksa ia menggunakan mata yang lebih lemah untuk melihat. Tujuannya adalah untuk memperkuat otot mata yang lebih lemah dan mengkoreksi penglihatan agar benar.
  • Kacamata; kacamata dalam hal ini adalah kacamata khusus yang berfungsi untuk memperbaiki penglihatan pada bagian mata yang lebih lemah. 

Apabila tindakan oklusi mata yang baik dan pemakaian kacamata tak memberi hasil seperti yang diharapkan, maka biasanya jalan terakhir yang akan ditempuh dokter untuk melakukan operasi memperbaiki masalah mata juling tersebut.

Materi:

Webinar AnakkuID “Mata Anak Juling Betul atau Juling Palsu?” tanggal 13 Agustus 2020.

Pembicara: 

dr. Florence M. Manurung, Sp.M(K)

Konsultan Mata Anak dan Strabismus di Children Eye dan Squint Clinic, Jakarta Eye Center, Kedoya, Jakarta.

Referensi :

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan