TUMBUH KEMBANG

Tahap Kemampuan Berjalan Anak Usia 6-18 Tahun

Berjalan sering dijadikan tolok ukur perkembangan motorik kasar anak. Ketahui tahapan yang benar, agar anak tidak mengalami cedera.

Kebanyakan anak mulai dapat berjalan mendekati usia 1 tahun, namun ada juga yang baru memulai proses tersebut pada usia 15 bulan. Tak perlu khawatir mengenai hal ini, karena cepat atau lambatnya anak bisa berjalan tidak berhubungan dengan proses perkembangan motorik lainnya. 

Proses sejak anak mulai belajar menapak sampai mampu berjalan lancar melewati beberapa tahapan (kurva milestones), yang umumnya digambarkan sebagai berikut: 

Usia 6 bulan. Bayi berani mencoba menapakkan kaki pada permukaan yang lunak serta menggerak-gerakkan kaki dalam posisi berdiri (bouncing). Pada usia ini bayi pun mampu berusaha untuk berguling, duduk tanpa bantuan, dan merangkak.

Usia 9 bulan. Bayi berusaha berdiri sendiri dengan bertumpu pada meja, kursi, dan lainnya. Singkirkan benda keras dan tajam agar tidak melukai anak saat berpegangan. Cara terbaik untuk menuntun anak (titah) adalah dengan menggunakan kain atau penopang siap pakai yang mampu merangkul bagian dada dan perut anak, Anda memegang kain dari arah belakang anak. 

Usia 12 bulan. Anak lebih percaya diri dan stabil saat berdiri tanpa bantuan, tak lama kemudian ia akan belajar melangkah dan berjalan. Awalnya anak membutuhkan bantuan untuk berpindah dari satu lokasi ke lainnya, misalnya mainan yang memiliki roda atau dapat bergerak. Ajari anak berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang datar untuk melatih keseimbangan dan koordinasinya. Hindari penggunaan sepatu terlalu dini, gunakan sepatu saat anak sudah mampu berjalan di permukaan kasar atau dingin.

Usia 18 bulan. Anak mampu berlari dengan stabil serta menaiki anak tangga satu persatu dengan lancar. Anak juga mampu memanjat perabotan rumah, menendang bola dengan tepat, serta mulai menyukai musik dan menari-nari.

Apa peran penting orang tua dalam proses belajar berjalan anak?

  • Menyediakan ruangan yang aman serta nyaman untuk memfasilitasi proses belajar anak.
  • Singkirkan benda tajam dan ujung perabotan yang runcing. Jika rumah Anda bertingkat, buatlah pintu pengaman kecil di atas atau bawah tangga.
  • Jika anak terjatuh saat belajar berjalan, jangan buru-buru menggendongnya. Ajari anak kembali berdiri, dengan cara menekuk lutut dan menyentuh lantai. Awasi anak dari jarak dekat untuk menghindari cedera.

 Yang terpenting adalah dukungan moral agar anak semangat dan rajin berlatih, karena berjalan merupakan suatu proses pembelajaran yang cukup panjang. Beri anak motivasi dan variasi saat belajar berjalan seperti sambil bermain atau mengikutsertakan anggota keluarga lain sehingga anak tidak mudah bosan.

Referensi:

  • Needlman RD: Growth and Development. In Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB (editors): Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed. Philadelphia, WB Saunders, 2004, pp 38.
  • BabyCenter Medical Advisory Board. 2011. Developmental milestone: Walking. http://www.babycenter.com/0_developmental-milestone-walking_6507.bc. [Disitasi pada 16 Feb 2012]
  • Committee on Injury and Poison Prevention. Injuries Associated With Infant Walkers. Pediatrics. 2001;108;790-2.   
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan