Tanda-tanda Anak Perlu Kacamata
Desi Hariana | 19 Oktober 2020
Kesehatan mata anak sangat berpengaruh pada kesehatannya secara keseluruhan. Oleh karena itu, orang tua perlu mengawasi dan juga mengumpulkan informasi lebih banyak dari guru anak di sekolah mengenai kebiasaan anak sehari-hari. Hal-hal yang dirasa tidak biasa atau tidak umum dilakukan atau dialami oleh anak dapat menjadi pertanda anak perlu kacamata.
Gangguan kesehatan mata yang umum dialami anak
Anak-anak sampai usia 7-8 tahun umumnya masih mengalami pematangan pada organ penglihatan mereka. Pada beberapa anak masih butuh bantuan alat untuk membantunya agar dapat melihat dengan baik. Sebagian anak lagi lebih sering mengalami gangguan mata berupa rabun jauh (miopia) atau pandangan berbayang karena kelainan refraksi mata (astigmatisma).
Perhatikan tanda-tandanya
Ada beberapa tanda yang mengisyaratkan anak perlu bantuan kacamata.
1. Memicingkan mata
Dengan memicingkan mata, anak seperti melihat melalui lubang yang lebih kecil. Masuknya cahaya ke dalam mata juga berkurang dan bentuk bola mata menjadi lebih bulat. Jika Anda melihat anak sering memicingkan mata, terutama saat melihat TV atau memandang layar komputer, segera ajak anak memeriksakan diri ke dokter mata.
2. Melihat objek terlalu dekat
Anak memperhatikan suatu objek terlalu dekat merupakan salah satu tanda miopia. Ia mendekatkan objek pada titik fokal mata agar dapat melihat objek tersebut dengan lebih jelas, titik yang lebih dekat dibandingkan anak dengan mata normal,.
3. Sering menutup satu mata dengan tangan
Melihat dengan satu mata dan menutup mata lainnya juga perlu menjadi perhatian orang tua. Ini berarti salah satu mata anak mengalami gangguan penglihatan yang cukup signifikan dibandingkan mata lainnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh ambliopia (lazy eyes), strabismus (mata juling), atau katarak.
4. Sakit kepala atau mual
Anak sering mengeluh sakit kepala juga dapat menjadi pertanda anak perlu kacamata karena ia mengalami gangguan pada penglihatannya. Anak juga dapat terganggu pusat keseimbangannya jika penglihatannya buruk.
5. Ceroboh
Anak yang mengalami gangguan penglihatan juga sering salah memperhitungkan jarak dengan benda-benda di sekitarnya. Jadi ia sering mengalami kecerobohan seperti menjatuhkan barang atau menendang furnitur tanpa sengaja di dalam rumah atau di sekolah.
6. Bermasalah dengan proses belajar
Pada umumnya, masalah gangguan penglihatan pada anak akan terlihat pada saat ia di dalam kelas. Anak harus sering melihat ke depan saat guru sedang memberikan materi pelajaran, ia akan sulit membaca tulisan di papan tulis, atau melihat gestur dari guru yang berperan penting dalam proses belajar anak.
7. Sering menggosok-gosok mata
Ketika anak sering menggosok matanya, kemungkinan diakibatkan rasa lelah dan pegal yang dirasakan karena ia terpaksa melakukan penyesuaian untuk melihat dengan jelas. Selain itu, sering menggosok mata juga dapat menjadi petanda kondisi lain seperti konjungtivitis (infeksi mata akibat alergi atau kuman penyakit).
Periksakan ke dokter ahli mata
Jika Anda menemukan tanda-tanda anak perlu kacamata, segera bawa ia untuk diperiksakan lebih lanjut oleh dokter mata. Ada kalanya juga gangguan yang dialami anak memang harus dirawat secara khusus, dokter akan menyarankan terapi lain di luar penggunaan kacamata ataupun obat.
Jagalah kesehatan mata anak karena akan sangat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan serta kemampuan belajarnya.
Referensi: