Tes Mantoux untuk Skrining TBC
dr. Ika Fitriana, Sp.PD(K) | 11 Januari 2021
Charles Mantoux, seorang dokter Prancis mengembangkan suatu pemeriksaan yang dapat mengetahui apakah seseorang pernah terpapar kuman tuberkulosis (TBC), penyakit yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Tes inilah yang kemudian terkenal dengan nama tes Mantoux.
Penyakit yang berbahaya
Robet Koch, seorang dokter dan peneliti Jerman, pada tahun 1882 menemukan bahwa bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan penyakit fatal. Penyakit yang kemudian kita kenal sebagai tuberculosis (TBC). Pada masa itu TBC menyebabkan satu dari tujuh orang meninggal dunia. Saat ini ternyata TBC belum juga punah.
Hingga saat ini, diagnosis tuberkulosis sendiri terus mengalami perkembangan. Pada anak, TBC bisa tidak menunjukkan gejala khusus hingga susah-susah gampang mendiagnosisnya. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan darah, tes Mantoux, tes serologi hingga tes genetik (PCR).
Prinsip Tes Mantoux
Saat kuman TBC masuk ke dalam tubuh, terbentuklah antibodi yang akan bertahan hingga muncul paparan kuman selanjutnya. Antibodi yang aktif akan mengusir bakteri yang sama untuk menginfeksi tubuh. Tes Mantoux mendeteksi apakah dalam tubuh anak sudah ada antibodi terhadap kuman TBC tersebut.
Tubuh anak akan disuntikkan cairan di kulit yang mengandung zat asing berasal dari kuman TBC. Dalam rentang waktu 72 jam, jika memang ada jejak antibodi TBC, maka kulit akan mengalami indurasi (seperti benjolan kecil) dengan diameter tertentu di tempat bekas suntikan. Makin besar ukuran indurasi, makin tinggi kemungkinan anak pernah terpapar kuman TBC. Indurasi ini terjadi karena adanya reaksi radang.
Tes Mantoux yang positif memperkuat diagnosis, sedangkan jika hasil tes negatif, belum tentu anak tidak menderita TBC. Karena tes yang negatif bisa terjadi pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya sangat menurun, berat badannya kurang, atau sedang sakit. Tes Mantoux positif juga bisa terjadi pada anak yang sebelumnya divaksinasi BCG terutama dalam jangka waktu dekat sehingga dokter sangat hati-hati menginterpretasikan hasilnya.
Membaca hasil Tes Mantoux
Berikut cara menerjemahkan hasil tes Mantoux untuk skrining TBC menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention):
- Bila ukuran indurasi kulit 5 milimeter atau lebih: dianggap positif pada anak yang memiliki gejala klinis sangat mengarah TBC. Terutama pasien dengan daya tahan tubuh rendah misalnya pengidap HIV, sudah pernah transplantasi organ, mendapatkan obat steroid, atau tinggal bersama orang dewasa yang HIV, atau jika foto ronsen dada mendukung tuberkulosis.
- Bila ukuran indurasi kulit 10 milimeter: dinilai positif pada anak yang tidak memenuhi kriteria di atas tetapi memiliki risiko terpapar tuberkulosis.
- Bila ukuran indurasi kulit >15 milimeter: dinilai positif pada semua kasus.
Saat ini makin banyak alternatif pemeriksaan penunjang tuberkulosis yang lebih sensitif dan spesifik mendiagnosis tuberkulosis. Termasuk pemeriksaan genetik. Di beberapa tempat, tes Mantoux mulai digantikan dengan uji yang lebih canggih. Tetapi pada dasarnya, tes Mantoux untuk skrining TBC dianggap sederhana dan tersedia di mana saja, sehingga tetap bisa dipergunakan untuk membantu diagnosis tuberkulosis.
Referensi: