KESEHATAN KELUARGA

Waspada Penularan Cacar Monyet

Saat pandemi COVID-19 mereda, sekarang muncul suatu penyakit menular baru yaitu cacat monyet atau monkeypox (mpox). Bagaimana cara menghindari penularan cacar monyet pada keluarga?

Desi Hariana | 14 November 2023

Cacar monyet adalah penyakit menular langka yang disebabkan oleh infeksi virus genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Pertama kali ditemukan tahun 1958 pada koloni monyet yang menjadi subjek penelitian. Namun pada tahun 1970 diketahui bahwa virus ini juga dapat menginfeksi manusia. Pasien pertama ditemukan di Republik Demokratik Kongo, dan menyebar hingga ke Asia.

Sampai artikel ini dibuat (Senin, 13 November 2023) dan dilansir dari Kompas.com, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, menyatakan bahwa telah tercatat kasus positif sebanyak 34 orang (salah satunya pasien yang sudah sembuh dan merupakan kasus Agustus 2022). Seluruh pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 25-50 tahun.

Penularan dan gejala cacar monyet

Sama dengan penularan virus pada umumnya, virus cacar monyet ini dapat menular melalui cairan tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi virus tersebut. Bisa melalui percikan ludah (droplets), kontak kulit, dari luka (darah) atau saat berhubungan intim. Masa inkubasi atau dari sejak tertular hingga muncul gejala, berkisar antara tiga hingga 21 hari.

Gejala cacar monyet antara lain adalah:

  • sakit kepala
  • demam lebih dari 38 derajat Celcius
  • limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening
  • nyeri otot (myalgia)
  • sakit punggung
  • lemah
  • terlihat lesi cacar (bentol-bentol berisi cairan nanah di seluruh tubuh).

Setelah demam, biasanya muncul ruam yang dimulai dari wajah yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Menangani cacar monyet

Pada umumnya, mereka yang terkena virus cacar monyet ini akan sembuh dengan sendirinya setelah dua hingga empat minggu, namun pada beberapa orang lainnya dengan imunitas tubuh yang rendah, perlu diberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala.

Pastikan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Tidak memecahkan lesi sendiri karena justru akan menyebabkan virus lebih mudah menyebar ke area tubuh lainnya.
  • Menggunakan perban untuk menutup lesi yang pecah agar virusnya tidak menyebar ke orang lain.
  • Rajin mencuci tangan setiap kali kontak dengan lesi cacar.
  • Jika memiliki lesi yang ada di tangan, gunakan sarung tangan sekali pakai untuk memastikan tidak menyebarkan kuman ke benda yang dipegang.
  • Gunakan masker, dan sarankan juga keluarga Anda untuk menggunakan masker untuk menghindari penularan dari droplets.
  • Hindari melakukan hubungan intim saat sedang terinfeksi atau jika ada luka di area genitalia.

Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan penularan adalah dengan melakukan vaksinasi pada kelompok yang berisiko mengalami cacar monyet. Selain itu, pastikan agar keluarga Anda menjalani pola hidup sehat untuk menghindari penularan penyakit.

Referensi:

  • http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/berita/baca/419/Penyakit-Cacar-Monyet-Monkeypox-dan-yang-Perlu-Kita-Tahu-Tentangnya
  • https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/symptoms/index.html
  • https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/if-sick/what-to-do.html
  • https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/13/07392751/34-kasus-positif-cacar-monyet-di-jakarta-semuanya-tertular-lewat-kontak.
    https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/13/09114321/29-pria-warga-dki-cacar-monyet-dinkes-sebut-dari-kelompok-berisiko-tinggi.
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan