LIPUTAN EVENT

Stunting Bukan Sekadar Persoalan Perawakan Pendek

EVENT ULTRA | Hotel Swiss Bellin Modern, Cikande-Banten | Sabtu, 2 November 2019

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, angka stunting pada usia balita di Indonesia mengalami penurunan, dari 37,2% (Riskesdas 2013) menjadi 30,8% (2018). Namun, sebanyak 18 provinsi masih memiliki angka stunting sebesar 30-40%. Bahkan 11,5% tergolong sangat pendek.

Stunting adalah perawakan pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang. Bisa karena asupan nutrisinya tidak cukup, atau karena kebutuhannya meningkat misalnya karena anak sakit. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah kelahiran, atau dalam 1000 hari pertama kehidupan anak.

Stunting bukan sekadar persoalan perawakan pendek. Stunting selalu dimulai dari penurunan berat badan (weight faltering), akibat asupan nutrisi yang kurang. Di saat berat badan mulai turun, anak tidak langsung jadi pendek, melainkan terjadi penurunan fungsi kognitif dulu, baru stunting. 

Paparan menarik seputar stunting ini mengemuka pada seminar “Strategi Mencegah Stunting di 1000 Hari Pertama Anak” yang berlangsung di Hotel Swiss Bellin Modern, Cikande-Banten, Jawa Barat, Sabtu 2 November 2019. Seminar dihadiri oleh 293 bidan delima yang berasal dari IBI Provinsi Banten, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Hadir sebagai pembicara utama, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarief, Sp.A(K) dari Divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta. Seminar kebidanan ini diselenggakaran oleh PT Ultrajaya bekerja sama dengan Anakku Media dan Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (PD IBI) Provinsi Banten.

Seminar dibuka oleh Ketua PD IBI Provinsi Banten, Ibu Hj. Yani Purwasih, SKM., M.M.Kes. “Saya menyambut baik diselenggarakannya seminar ini, karena materinya sangat berguna buat kami para bidan yang merupakan lini terdepan dalam memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat,” tutur Ibu Yani.

Selanjutnya Maria Fransisca dari PT Ultrajaya memaparkan tentang visi PT Ultrajaya terhadap kesehatan anak Indonesia, salah satunya dengan menyelenggarakan seminar kesehatan. “Kami ingin turut berperan serta dalam mencerdaskan dan memajukan kesehatan anak-anak Indonesia, salah satunya melalui seminar hari ini,” tutur perempuan yang akrab disapa Chika ini.

Stunting, hambat perkembangan anak

Masalah stunting menjadi tanggung jawab banyak pihak, terutama orangtua yang wajib memberikan asupan gizi yang baik, sejak anak dalam kandungan hingga dilahirkan. Sebagai lini depan pelayanan masyarakat—terutama ibu, bidan diharapkan dapat mengedukasi masalah stunting kepada masyarakat.

“Gejala stunting pada anak antara lain hambatan perkembangan anak, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif serta gangguan sistem pembakaran lemak. Sedangkan yang bersifat jangka panjang, stunting pada orang dewasa meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis,” papar Prof. Damayanti. Bahkan stunting di kemudian hari berdampak pada kemampuan mencari nafkah di kemudian hari.

“Stunting biasanya terdeteksi setelah anak berusia 2 tahun. Anak dengan stunting biasanya memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, rentan terhadap penyakit, dan menurun produktivitasnya,” tutur Prof. Damayanti.

Penelitian 300 batita di Jakarta memperlihatkan bahwa 76,7% mengkonsumsi protein dalam jumlah sedikit, lanjut dokter dari divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta ini. Di akhir materinya, staf pengajar FKUI ini menyarankan agar 4,3 juta bayi yang lahir setiap tahunnya dijaga kualitas hidupnya dengan MP-ASI yang berkualitas.

Teknologi canggih untuk kemasan berkualitas

Pembicara selanjutnya Ir. Lisawati Suhanda, MP, Cluster Aseptic Performance Support Manager PT. Tetra Pak Indonesia memaparkan inovasi kemasan dan teknologi aseptik. 

“Tahap pengemasan susu melalui 4 proses sterilisasi yang independen, membuat produk tahan lama meski tanpa pengawet dan hasilnya adalah kemasan yang hermetis atau kedap, alhasil bakteri tidak dapat masuk. Proses pemanasan tinggi dalam waktu singkat, membut nilai nutrisi susu atau produk sejenis tetap terjaga,” papar Lisawati. 

Sesi hiburan bertabur hadiah

Setelah sesi tanya jawab dan makan siang, acara dilanjutkan dengan sesi hiburan yang diwarnai aneka games dan kuis penuh hadiah. Nyanyi dan joget bersama membuat suasana ballroom Hotel Swiss Bellin Modern Cikande-Banten semakin meriah.

Pengumuman lomba foto dan aneka doorprize di ujung acara menjadi sesi paling ditunggu. Terpilih 10 foto peserta seminar terkeren dengan hadiah voucher belanja, dan yang paling seru adalah pemenang utama doorprize, ponsel Samsung Galaxy J7 Prime dan Samsung TV 32 inch. 

Selamat buat yang beruntung.

Tunggu kami di kota yang lain.

 

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan