Bakteri ini juga bisa menyebabkan radang otak, sakit telinga, sinusitis, hingga bronkitis yang tak sembuh-sembuh. Bila bakteri pneumokokus masuk ke dalam sistem sirkulasi darah, maka akan menyebabkan berbagai gangguan organ tubuh dan dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ.
Bakteri ini, secara alami hidup di rongga hidung dan tenggorokan manusia. Kelompok usia rentan IPD adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh relatif rendah, yakni anak berusia di bawah 5 tahun dan usia 65 tahun ke atas.
Pada anak balita bakteri ini mengganas apabila anak dalam kondisi lemah dan bakteri ini masuk melalui udara. Jika bakteri ini sampai menginfeksi tubuh, sangat fatal akibatnya. Bahayanya lagi, sangat jarang orang yang terserang bakteri ini sembuh 100%. Kebanyakan sembuh tetapi meninggalkan kecacatan seperti kehilangan pendengaran dan/atau penurunan kemampuan mental.
Tempat yang paling beresiko bagi penyebaran penyakit ini adalah rumah sendiri (interaksi antara anak dan manula yang mengidap penyakit ini secara terus menerus), kendaraan umum, lingkungan tempat tinggal, tempat penitipan anak dan playgroup.
Gejala Pneumonia
Gejala Pneumonia bervariasi tergantung pada usia anak dan penyebabnya, tapi secara umum gejalanya adalah:
- menggigil
- demam
- batuk
- ada tarikan pada otot dada yang bersifat khas
- napas memburu dan berat
- pada anak yang lebih besar, kadang disertai muntah, sakit perut, nyeri dada, nafsu makan menurun
- pada bayi biasanya tidak mau menyusu, sehingga menyebabkan dehidrasi, bibir dan kuku kebiruan
Segera hubungi dokter anak apabila anak mengalami kesulitan bernapas atau bernapas sangat cepat, kaku leher, kuku dan bibir kebiruan atau abu-abu serta demam 38,9°C (batita) atau 38°C pada anak di bawah 6 bulan.
Vaksin, senjata ampuh menangkal pneumonia
Pneumonia dapat diobati dengan antibiotika dosis tinggi. Sayangnya saat ini bakteri pneumokokus semakin resisten terhadap antibiotik. Tidak ada jalan lain, vaksinasi sebagai tindakan pencegahan merupakan langkah protektif terbaik.
PCV (Vaksin Pneumokokus Konjugasi) telah terbukti aman dan efektif mencegah IPD, termasuk Pneumonia pada anak di bawah 2 tahun. Rangkaian pemberian PCV diberikan kepada bayi usia 2, 4, dan 6 bulan dan diulang kembali pada saat anak berusia 12-15 bulan sesuai jadwal imunisasi untuk anak di Indonesia.
Fakta mengenai IPD
Angka kematian akibat penyakit IPD di dunia menurut data UNICEF/WHO 2006:
- 1 juta kematian bayi per tahun
- 5 juta kematian dewasa per tahun
- pneumonia menjadi penyebab 1 dari 5 kematian pada anak balita
- 3/4 jumlah kasus balita dengan pneumonia di dunia terdapat pada 15 negara
Di Indonesia:
- Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia, dengan jumlah kasus pneumonia anak terbanyak (WHO 2006)
- 23% Penyebab kematian balita di Indonesia adalah IPD (data SKRT 2001)
- Angka kematian anak di Indonesia adalah 162.000 per tahun (data Susenas 2005).
Konsultan:
Prof. Dr. dr. Cissy B. Kartasasmita, Ph.D, MSc, SpA(K)
Divisi Respiratologi FK-Universitas Padjadjaran/RS Hasan Sadikin, Bandung
Referensi:
- Pneumonia. American Lung Association. http://www.lungusa.org/lung-disease/pneumonia/. Accessed March 17, 2011.
- Singh S, et al. Long-term use of inhaled corticosteroids and the risk of pneumonia in chronic obstructive pulmonary disease: A meta-analysis. Archives of Internal Medicine. 2009;169:219.
- Pneumococcal disease in-short. Centers for Disease Control and Prevention. http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/pneumo/in-short-both.htm. Accessed March 23, 2011.
- File TM. Treatment of hospital-acquired, ventilator-associated, and healthcare-associated pneumonia in adults. http://www.uptodate.com/home/index.html. Accessed March 23, 2011.
- Mandell LA, et al. Pneumonia. In: Fauci AS, et al. Harrison's Online. 17th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2008. http://www.accessmedicine.com/content.aspx?aid=2899132. Accessed April 5, 2011.