Anissa Aryati | Redaksi Anakku | 14 Oktober 2018
Masih kanak-kanak menderita diabetes mungkin fakta tersebut awalnya mengejutkan orangtua. Bagaimana tidak, di saat anak sedang bertumbuh kembang, memerlukan banyak nutrisi, asupan yang masuk ke tubuh mereka harus dikontrol dengan hati-hati. Seberapa jauh sih diabetes akan membawa pengaruh bagi anak?
Fakta tentang diabetes
Anak menderita diabetes memang kedengarannya tak sefamiliar orang dewasa yang mengalaminya. Sebenarnya pasien anak dengan kasus diabetes juga cukup banyak. Pertanyaannya, kenapa anak-anak bisa terserang penyakit ini?
Diabetes melitus (DM) atau lebih dikenal dengan nama kencing manis adalah gangguan metabolisme dimana glukosa dalam darah tidak dapat tersimpan dengan baik akibat gangguan fungsi insulin.
Penyakit diabetes pada anak ada dua tipe; tipe-1 dan tipe-2. Diabetes tipe-1 disebabkan oleh faktor genetik, sedangkan diabetes tipe-2 disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat.
Diabetes tipe-1
Penyakit diabetes tipe-1 disebabkan oleh kelainan genetik, di mana sel yang memproduksi insulin di dalam pankreas dirusak sendiri oleh sistem kekebalan tubuh, atau bahkan ada kondisi di mana pankreas sama sekali tidak memproduksi insulin. Padahal hormon insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk mengubah kadar gula menjadi energi.
Gejala penyakit diabetes tipe-1 bisa timbul secara tiba-tiba, ditandai adanya penurunan berat badan secara drastis meskipun anak banyak makan dan minum, disertai banyak buang air kecil.
Diabetes tipe-2
Diabetes tipe-2 umumnya terdeteksi pada anak-anak usia belasan tahun (antara 13-14 tahun). Namun ada juga anak yang mengalami penyakit ini sejak usia 4 tahun. Lebih dari 90% penderita diabetes tipe-2 adalah anak-anak yang mengalami obesitas.
Pada gejala diabetes tipe 2 ini tubuh anak masih bisa menghasilkan hormon insulin, namun tidak mampu bekerja dengan baik untuk menjaga agar kadar gula tetap normal. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup kurang sehat sehingga anak kegemukan. Anda perlu mewaspadai jika area tengkuk si kecil terlihat lebih gelap, karena ini merupakan salah satu penanda adanya resistensi insulin yang mudah dikenali.
Apabila terjadi keterlambatan diagnosis hal terburuk yang bisa terjadi adalah anak bisa mengalami ketoasidosis diabetic, dimana anak akan mengalami sesak napas, dehidrasi, syok, dan napas berbau keton.
Hal yang perlu dijaga
Diabetes memang bisa merubah banyak hal termasuk kebiasaan anak sebelumnya. Penyesuaian memang tak mudah baik bagi anak maupun orangtua karena butuh proses. Penyesuaian bisa mencakup banyak hal meski demikian apabila penyesuaian bisa dilakukan secara terkontrol maka akan membuat kualitas hidup anak diabetes menjadi lebih baik.
- Mengatur pola makan, kurangi snack yang mengandung gula berlebihan.
- Batasi waktu mereka untuk bermain komputer, nonton TV dan main game. Anak dengan diabetes memerlukan kegiatan fisik yang aktif.
- Menjaga berat badan anak.
- Kontrol gula darah secara teratur.
- Apabila diperlukan, pemberian insulin sesuai dosis yang ditentukan dokter.
Referensi :
- Seminar Awam DM Tipe 1 IDAI 27 Maret 2018. Pembicara: Dr. dr. Aman B. Pulungan, SpA(K), FAAP dan dr. Frida Susanti, SpA(K).
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes-in-children/symptoms-causes/syc-20355318
- https://medlineplus.gov/diabetesinchildrenandteens.html