Memberantas Sarang Nyamuk
Dyah Soekasto | 23 Oktober 2019
Kemarau kali ini terasa lebih panjang, populasi nyamuk pun terasa semakin banyak. Secara ilmiah memang terdapat kaitan antara jumlah nyamuk dengan cuaca dan musim.
Pada musim kemarau jumlah nyamuk rata-rata lebih banyak dari biasanya, karena nyamuk bersarang di genangan air. Ketika musim kemarau, genangan air masih ada meski sedikit, dan tidak terganggu karena tidak ada aliran air. Dengan demikian nyamuk bersarang lebih tenang. Kemudian nyamuk berkembang biak dengan lebih banyak.
Nyamuk mencari mangsa bukan hanya karena butuh darah, namun juga karena mengalami dehidrasi. Dan melihat manusia seolah melihat sekantung besar air.
Menurut Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD., Sp.MK, nyamuk dapat bertelur pada kondisi ekstrim sekalipun, bahkan dalam 1mL air. Itu sebabnya, jangan abaikan genangan air sekecil apapun di dalam rumah dan lingkungan sekitar.
Berantas sarang nyamuk dengan cara ini:
- Periksa secara rutin tempat-tempat potensial nyamuk bertelur, misalnya tempat penampungan air, pot bunga, kandang burung atau tempat peliharaan hewan yang lain. Gantilah air secara teratur.
- Kuras tempat penampungan air seminggu sekali, karena telur nyamuk membutuhkan waktu 7-10 hari untuk menetas menjadi nyamuk. Sebelum telur berubah menjadi nyamuk, tempat mereka berkembang biak sudah bersih. Jangan lupa menutup tempat penampungan air.
- Mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, misalnya ban bekas, pecahan mangkuk, dan sebagainya.
- Membersihkan saluran air yang tersumbat oleh sampah, karena setiap genangan air dapat dimanfaatkan oleh nyamuk untuk berkembang biak.
Referensi:
- https://www.mosquitosquad.com/southeastern-mass/about-us/blog/2018/may/dry-or-wet-weather-the-mosquitoes-are-out-to-get/
- http://www.depkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-plus.html