Mengurangi Sifat Pemalu Si Kecil
Desi Hariana | 31 Mei 2022
Beberapa anak memang memiliki sifat pemalu. Mereka terlihat menjauh dari anak lain, tidak mau bicara dengan anak lain. Mereka senang memperhatikan teman-temannya bermain, tapi mereka sendiri enggan bergabung. Jika Si Kecil Anda memperlihatkan tanda-tanda seperti ini, kita bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi sifat pemalunya itu. Berikut beberapa diantaranya:
Mengajak melakukan apa yang mereka sukai
Cari tahu apa yang disukai oleh anak dan ajak ia untuk bermain bersama temannya. Misalnya anak senang menggambar dan mewarnai, atau bermain balok warna, ajak ia bermain bersama satu atau dua orang temannya sehingga ia tertarik. Lama kelamaan anak akan bermain sendiri tanpa harus ada Anda di sisinya.
Mengajari cara bersosialisasi
Sejak dini, ajarkan bagaimana cara bersosialisasi di rumah seperti apa yang harus dikatakan saat bertemu orang lain, ajarkan untuk memberi salam seperti “Selamat pagi,”, “Apa kabar?”, “Siapa namamu?” dan lain sebagainya. Jadi ia tak mudah panik saat bertemu orang baru dan tahu bagaimana harus bersikap.
Mulailah dengan komunikasi satu lawan satu
Anak yang pemalu umumnya merasa lebih nyaman jika bisa berkomunikasi dengan satu orang dibandingkan banyak orang. Anda bisa melakukan janji playdate dengan salah seorang orangtua dari teman yang cukup dekat dengan anak. Biarkan mereka membentuk bonding sebelum beralih ke kelompok yang lebih besar.
Mengajak anak memikirkan perasaan orang lain
Kadang anak sulit keluar dari sifat pemalunya karena tidak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang temannya rasakan atau pikirkan. Ajak ia berbicara tentang perasaan, pemikiran, dan berbagai hal yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh dirinya sendiri, dan juga temannya. Dengan demikian, Si Kecil pun memahami apa yang harus ia lakukan jika berada dalam situasi tertentu.
Bersabar
Mengurangi sifat pemalu Si Kecil memang tak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun. Namun Anda perlu memiliki rasa percaya bahwa suatu saat, anak akan keluar dari sifat pemalunya. Semakin besar lingkup sosial yang ia masuki, maka ia juga akan semakin mampu untuk bersikap dalam berbagai situasi.
Orangtua juga perlu jeli dalam melihat peluang kapan anak bisa diajak membuka diri pada lingkungan sosial. Jangan memaksakan anak karena hal tersebut malah hanya membuatnya semakin menarik diri. Anda juga dapat memberikan contoh bagaimana bersikap dengan lingkungan sosial di rumah atau di sekolah anak, sehingga ia pun dapat menirunya.
Referensi: