Anak dengan Gangguan Lordosis
Anissa Aryati | 18 Januari 2021
Dua patokan umum yang sering digunakan untuk mengukur kesehatan tulang belakang anak adalah memperhatikan dari sisi samping dan belakang. Tulang belakang anak dikatakan sehat apabila dilihat dari sisi samping memiliki lekukan. Sementara itu, dari sisi belakang, tulang belakang harus terlihat lurus ke tengah punggung.
Jika kedua hal tersebut tidak didapati, maka bisa dikatakan tulang belakang anak mengalami kelainan, misalnya terdapat faktor tertentu yang menyebabkan tulang belakang tidak sejajar atau membesar di area tertentu. Lengkungan atau kurva pada tulang belakang pada anak berfungsi membantu menahan tekanan gerakan tubuh dan gravitasi.
Seperti apa gangguan lordosis?
Kelainan berupa lengkungan tulang belakang pada anak ada beberapa macam, tiga diantaranya yang paling umum adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis. Skoliosis merupakan gangguan lengkungan ke arah samping dan membentuk huruf S atau C. Sedangkan kifosis ditandai dengan penebalan abnormal pada punggung atas.
Anak dengan gangguan lordosis, tulang belakangnya secara signifikan melengkung ke arah dalam punggung bawah. Lordosis terdiri dari dua macam; lordosis lumbal dan lordosis serviks. Lordosis lumbal apabila lengkungan mengarah ke punggung bawah anak. Sementara pada lordosis serviks, lengkungan lebih mengarah ke leher.
Apa penyebab lordosis?
- Tulang tidak tumbuh secara normal, mengakibatkan perawakan pendek (Achondroplasia)
- Kondisi tulang belakang mudah rapuh dan mudah patah
- Kelebihan berat badan atau obesitas
Kondisi bawaan, postur tubuh yang tidak tepat, dan cedera juga kerap menjadi penyumbang faktor risiko anak dengan gangguan lordosis. Lordosis memang pada sebagian anak jarang menimbulkan gejala, namun dalam kondisi berat dapat ditemui gejala sebagai berikut;
- Nyeri yang menjalar ke tungkai dan kaki, yang disebut linu panggul
- Kesemutan atau mati rasa
- Kehilangan kendali atas kandung kemih atau usus (jarang terjadi)
- Nyeri atau kelemahan kaki yang tiba-tiba dan parah
Penanganan lordosis
Walau gangguan lordosis menyebabkan adanya lekukan berlebih pada tulang belakang, namun tak semua anak merasa terganggu dan butuh penanganan dokter. Namun jika sampai mengganggu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada fisik anak, misalnya dengan menggunakan X-ray, MRI, atau CT scan untuk memastikan diagnosisnya. Pemindaian dapat menunjukkan seberapa parah kurva pada tulang belakang anak.
Pengobatan untuk mengurangi rasa nyeri biasanya dilakukan dengan memberikan obat seperti obat antiinflamasi nonsteroid, atau NSAID, seperti ibuprofen. Untuk kasus lordosis yang parah kemungkinan akan dilakukan pembedahan.
Beberapa latihan terkadang diperlukan untuk menjaga berat badan sekaligus terapi fisik. Orang tua setidaknya meminta rekomendasi dokter untuk menunjuk ahli terapi fisik yang tepat untuk memberikan latihan yang aman dan efektif untuk anak dengan gangguan lordosis.
Referensi :