Wah, Si Kecil Suka Menguping!
Desi Hariana | 19 Januari 2021
Orang tua mungkin sering terkaget-kaget dengan perkataan Si Kecil yang sangat tidak biasa diucapkan oleh anak-anak seusia mereka. Setelah diselidiki lebih jauh, ternyata ia mendengarnya dari percakapan orang dewasa. Anda langsung berpikir, wah, Si Kecil suka menguping! Ternyata kebiasaan menguping adalah perilaku yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Sejak ia bisa berbicara, anak akan mulai belajar untuk ‘menguping’ obrolan orang-orang di sekitarnya.
Apa saja yang perlu dihindari?
Walaupun perilaku ‘menguping’ masih dianggap wajar, namun kita tentunya tak ingin jika anak turut mendengarkan percakapan yang tidak sesuai untuk usia mereka. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu dihindari saat berbicara di sekitar anak:
- Membahas topik yang ‘berat’
Beberapa topik atau pembahasan orang dewasa biasanya cukup berat bagi anak, seperti masalah keuangan atau masalah dalam pernikahan. Menurut Eileen Kennedy-Moore, Ph.D, psikolog klinis dari New Jersey, Amerika Serikat berkata bahwa anak-anak umumnya tertarik menguping perbincangan yang ‘penuh emosi’.
- Mengucapkan sumpah serapah
Hilangkan kebiasaan menyumpahi orang lain saat Anda marah, karena hal ini akan menjadi sebuah contoh buruk bagi anak.
- Menyampaikan kritikan tentang anak pada orang lain
Anak mungkin melakukan kesalahan, atau nilainya tak seperti yang Anda harapkan. Namun membicarakannya di telepon, misalnya pada pasangan atau teman, akan membuat anak malu dan sakit hati. Efeknya, anak dapat merasa rendah diri atau bersikap memberontak.
- Berkeluh kesah
Orang dewasa memang tanpa sadar kadang berkeluh kesah tentang pekerjaan di kantor atau ketika mengalami hal yang tak mengenakkan. Walaupun hal ini hanya dilakukan untuk mengurangi kekesalan di hati, tapi anak dapat melihatnya secara berbeda. Hati-hati, jangan sampai anak meniru kebiasaan tersebut dan terbiasa berkeluh kesah saat menghadapi tantangan.
- Memperbaiki kesalahan
Jika sudah telanjur membicarakan hal-hal tersebut di sekitar Si Kecil, Anda dapat melakukan upaya ‘memperbaiki’ kesalahan tersebut, seperti:
- Bertanya secara langsung
Jika Si Kecil tiba-tiba mengucapkan sesuatu yang tak biasa, tanyakan dari siapa atau di mana ia mendengarnya, dan apakah ia mengerti artinya. Jelaskan bahwa apa yang mereka katakan tidak pantas dan minta ia untuk tidak mengucapkannya lagi.
- Menerangkan dan berdiskusi
Ketika anak terlihat cemas atau emosi akibat percakapan yang didengar, ajak ia berdiskusi dan yakinkan anak agar tak perlu merasa cemas. Minta anak untuk bersabar dan membiarkan orang dewasa menyelesaikan masalah mereka.
- Menggunakan hak privacy
Orang tua berhak untuk berbicara di ruangan tertutup agar anak tak menguping pembicaraan mereka, terutama untuk topik-topik yang ‘berat’. Terangkan bahwa hal ini dilakukan karena yang akan dibahas adalah masalah ‘orang dewasa’.
- Menjelaskan sebuah situasi yang tak biasa
Jika di rumah ada anggota keluarga yang sedang sakit, atau ada masalah yang tak bisa ditutup-tutupi dari anak, jelaskan sesuai dengan kematangan usianya. Jangan hanya diam saja dan membuat anak bertanya-tanya dalam hati dan semakin cemas.
Jadi, saat Anda menemukan bahwa Si Kecil suka menguping, tak perlu kaget. Kita sebagai orang tua dapat menetapkan batasan, serta mengkondisikan agar anak tidak mendengarkan hal-hal yang belum sesuai untuk usianya.
Referensi: