Anak Muntah yang Perlu Diwaspadai
Desi Hariana | 7 September 2022
Muntah disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi saluran cerna, gejala penyakit, keracunan makanan, dan gangguan keseimbangan. Terkadang muntah pada anak bukan hal yang serius dan akan membaik dengan sendirinya. Namun orangtua juga perlu mengetahui anak muntah yang perlu diwaspadai.
Apa penyebab muntah?
- Gastroenteritis akibat virus, sering hanya disebut dengan ‘gastro’ saja. Ini merupakan salah satu alasan umum anak muntah, walaupun infeksi jenis lain seperti flu atau infeksi kandung kemih juga dapat menyebabkan muntah.
- Keracunan makanan atau alergi makanan.
- Batuk berat, terutama jika anak mengalami masalah reflux (kembalinya isi perut ke saluran cerna bagian atas).
- Diare, demam, dan perasaan tak enak badan.
- Beberapa anak mengalami masalah dengan gangguan keseimbangan seperti saat naik kendaraan.
- Dapat juga merupakan pertanda dari adanya penyakit serius yang harus segera diatasi seperti radang usus buntu atau obstruksi usus.
Apa yang dilakukan ketika anak muntah?
- Tetap tenang, jangan panik. Panik akan membuat anak menangis dan malah memperparah kondisi muntahnya.
- Perhatikan frekuensi muntah anak dan ingatlah berapa banyak ia minum air, perhatikan juga warna urinnya, jika berwarna gelap tandanya anak mengalami dehidrasi.
- Jangan beri anak obat-obatan untuk menghentikan muntah kecuali atas rekomendasi atau resep dari dokter.
- Dorong anak untuk tidur sehingga membantu lambung mereka kosong dan menghentikan muntahnya.
Tanda anak muntah yang perlu diwaspadai
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat menangani anak yang muntah, jika hal ini terjadi sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Tidak mau minum dalam beberapa jam.
- Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti jarang BAK, saat menangis tak ada air mata, bibir kering atau pecah-pecah, mengeluh pusing, terlihat sering mengantuk atau tidak.
- Demam tinggi (di atas 380Celcius).
- Muntah berdarah atau muntahnya berwarna kehijauan/kecokelatan.
- Sakit perut parah dan sakit punggung.
- Pusing dan leher kaku.
- Muntah setelah terkena trauma pada kepala.
- Berkali-kali muntah selama 24 jam lebih.
Jadi, muntah dapat terjadi pada anak karena sebab yang ringan, namun bisa juga pertanda gangguan kesehatan yang cukup serius. Dengan mengetahui kondisi anak muntah yang perlu diwaspadai, maka orang tua diharapkan dapat mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.
Referensi: