Anak Rentan Mengalami Karang Gigi
Dyah Soekasto | 9 Agustus 2021
Karang gigi atau dental calculus adalah kumpulan sisa makanan atau plak yang mengandung mikroorganisme/bakteri yang menempel pada gigi. Tumpukan plak menempel dalam waktu lama dan akhirnya mengalami pengerasan (kalsifikasi). Pengerasan ini terjadi akibat bakteri yang mengolah sisa makanan di permukaan gigi bereaksi dengan saliva (air ludah) sehingga lapisan plak yang lunak menjadi keras.
Karang gigi menjadi penyebab penyakit pada gusi dan jaringan penyangga gigi. Jika tidak dibersihkan dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi pada gusi (gingivitis). Ciri-ciri gingivitis antara lain gusi berwarna kemerahan, mengilap, dan bengkak. Jika tak segera ditangani, maka gusi akan mudah berdarah. Selain itu, plak yang mengandung bakteri juga dapat merusak lapisan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Mengapa anak rentan mengalami karang gigi?
Ketika gigi susu anak tumbuh lengkap, maka ia akan rentan mengalami karang gigi. Anak usia 2-6 tahun sudah mengenal beragam makanan manis, seperti permen, es krim, cake, dan sebagainya. American Dental Association mencatat bahwa pada anak kisaran usia 13-18 tahun, 74% diantaranya mengalami dental calculus alias karang gigi.
Jika dibiarkan, tumpukan plak akan semakin banyak dan menyebabkan karang gigi semakin banyak. Ini bisa menjadi bom waktu jika tidak segera diatasi.
Bersihkan karang gigi
Jika Anda mendapati adanya karang gigi pada anak, ajak anak untuk melakukan scaling atau pembersihan karang gigi ke dokter gigi. Dokter akan melakukan tindakan memecah dan membersihkan karang gigi dengan alat khusus.
Sebelum mengajak anak ke dokter gigi, beri penjelasan tentang apa itu karang gigi, dan mengapa harus dibersihkan. Beritahu anak bahwa tindakan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun akan menyebabkan anak tidak nyaman. Yakinkan anak bahwa setelah tindakan scaling ia akan merasa lebih nyaman dan sehat.
Mencegah lebih baik
Ajarkan anak bagaimana merawat gigi dengan baik dan benar.
- Sikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari masing-masing selama dua menit.
- Gunakan sikat dengan bulu lembut, dan pas saat dimasukkan ke mulut. Pastikan sikat dapat mencapai permukaan yang sulit dijangkau, hingga geraham belakang.
- Pilih pasta gigi pengontrol karang gigi yang mengandung fluoride dan triclosan. Fluoride membantu memperbaiki kerusakan email, sedangkan triclosan mengatasi bakteri pada plak.
- Perhatikan pola makan anak. Bakteri di mulut berkembang biak pada makanan manis dan bertepung. Karenanya batasi jenis makanan tersebut. Terapkan pola makan bergizi seimbang. Minum air putih setelah makan.
- Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan untuk membersihkan karang gigi.
Merawat gigi merupakan aspek penting dalam perawatan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut anak agar tidak mengalami kerusakan di masa dewasanya nanti.
Referensi: