Bahaya Overnutrisi dan Malnutrisi
Anissa Aryati | 1 November 2021
Walaupun sama-sama berhubungan dengan nutrisi, namun overnutrisi dan malnutrisi menggambarkan dua kondisi kesehatan yang berbeda. Overnutrisi adalah kelebihan dalam mengasup nutrisi sedangkan malnutrisi kekurangan asupan nutrisi. Keduanya dapat berdampak negatif bagi kesehatan, bahkan berakibat fatal, jika tidak segera ditangani dengan baik.
Risikonya pada tubuh
Sebagian orang beranggapan bahwa orang yang gemuk itu mengalami kelebihan gizi atau overnutrisi. Demikian pula pada orang-orang yang terlalu kurus dan memiliki berat badan kurang, dianggap kekurangan gizi atau malnutrisi. Ukuran berat badan memang bisa menjadi indikator adanya sesuatu hal yang tak normal dan menjadi pencetus bermacam gangguan pada tubuh.
Namun pada kenyataannya, mereka yang kelebihan berat badan tidak semuanya mengalami kelebihan gizi, bisa jadi sebaliknya, disebut malnutrisi jika makanan yang dikonsumsi tinggi kalori namun rendah nutrisi. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya kelebihan dan kekurangan nutrisi.
Kelebihan nutrisi bisa terjadi pada golongan menengah ke atas yang mampu memenuhi kebutuhan akan makanan dalam jumlah melebihi kebutuhan kalori harian. Sementara orang-orang dengan daya beli kurang juga dapat mengalami kelebihan berat badan, karena lebih sering membeli makanan berkalori tinggi seperti makanan cepat saji atau olahan.
Baik kelebihan atau kekurangan, sama bahayanya
Baik kelebihan ataupun kekurangan nutrisi dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Overnutrisi selain meningkatkan obesitas, juga dapat memicu penyakit kardiovaskular, hipertensi, kanker, dan diabetes tipe-2. Pada kasus kekurangan gizi, dapat menimbulkan efek gangguan kesehatan berantai seperti stunting, kelelahan, gangguan penglihatan, depresi, dan proses penyembuhan penyakit yang lama.
Dalam kasus terparah, bahaya overnutrisi dan malnutrisi adalah menyebabkan kematian. Pada kasus overnutisi dengan kelebihan berat badan, berisiko pada kematian di usia paruh baya dengan indikasi penyakit degeneratif, sedangkan pada malnutrisi dengan berat badan rendah berisiko pada kematian di usia dini akibat infeksi.
Menyeimbangkan nutrisi
Dalam hal melakukan koreksi atau menyeimbangkan nutrisi, kita perlu diagnosis dan saran dari dokter ahli nutrisi. Penyesuaian pola makan untuk mengurangi atau menambah kalori pada kasus overnutrisi atau malnutrisi perlu dilakukan melalui diet teratur. Selain itu, pembatasan konsumsi junk food yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi juga perlu dilakukan.
Diet yang baik tak meninggalkan buah, sayur, biji-bijian, sumber kalsium, serta sumber protein sehat dengan sedikit lemak. Pada kasus overnutrisi sebaiknya menghindari pemberian suplemen dosis tinggi, sebaliknya, pada kasus malnutrisi biasanya suplemen diberikan beberapa minggu selama perawatan sambil terus dipantau oleh dokter maupun ahli nutrisi.
Referensi: