Berikan Mineral Penting bagi Kecerdasan Anak
Dyah Soekasto | 7 Oktober 2020
Di masa emas pertumbuhannya, anak memerlukan nutrisi dan stimulasi untuk dapat bertumbuh kembang secara optimal. Asupan nutrisi harus tercukupi dengan baik, tak terkecuali mineral penunjang kecerdasan anak. Berikut adalah beberapa mineral penting bagi kecerdasan anak.
Zat besi
Mineral ini berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dan sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, zat besi juga berperan dalam menunjang pertumbuhan serta fungsi saraf dan otak. Kekurangan zat besi sejak bayi bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang hingga kesulitan belajar dan berbahasa anak kelak.
Dampak kekurangan zat besi:
- Gangguan pendengaran, penglihatan
- Perubahan temperamen, emosi, perasaan
- Sulit berkonsentrasi
- Hiperaktif, sulit mengendalikan diri, gangguan interaksi
- Gangguan pengendalian emosi
- Lambat menerima dan memproses informasi, gangguan memori
- Lambat belajar
- Kecerdasan rendah
Mengingat pentingnya zat besi bagi anak, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan pemberian zat besi bagi anak sejak bayi hingga remaja. Bahkan saat ibu hamil, kebutuhan akan zat besi juga harus dipenuhi.
Zinc (seng)
Mikronutrien yang esensial bagi metabolism tubuh. Zinc diperlukan agar berbagai jenis enzim dalam menjalankan fungsinya, antara lain sintesa dan perombakan protein, karbohidrat, dan lemak. Mineral ini juga berperan penting dalam metabolisme tingkat seluler, antara lain sintesa DNA dan RNA.
Zinc juga memengaruhi fungsi kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis bakteri patogen.
Pada ibu hamil, kekurangan zinc selain memengaruhi fungsi kekebalan pada janin juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual janin. Ibu hamil yang mengonsumsi zinc secara rutin 15 mg per hari, janinnya akan menunjukkan perkembangan fungsi hati serta fungsi motorik yang baik, janin akan lebih aktif.
Pada janin, zinc berfungsi sebagai neurotransmitter yang berperan dalam proses pematangan sel (termasuk sel saraf) yang akan memengaruhi perkembangan saraf dan kecerdasan anak di masa selanjutnya.
Kekurangan zinc akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat anak rentan terhadap penyakit menular seperti diare, pneumonia, dan penyakit lainnya. Kekurangan zinc juga menyebabkan keterbelakangan fisik dan intelektual, serta memperlambat pertumbuhan.
Mengingat pentingnya mineral yang satu ini, suplementasi zinc sebaiknya diberikan rutin selama minimal 2 bulan setiap enam bulan sekali pada bayi usia 6-23 bulan.
Iodium
Berperan penting dalam pertumbuhan berat dan tinggi badan serta perkembangan kecerdasan anak. Dalam laman resmi IDAI, dr. Angga Wirahmadi, Sp.A menyatakan bahwa balita yang kekurangan iodium memiliki intelligent quotient (IQ) yang lebih rendah 13.5 poin dibandingkan balita cukup iodium.
Penuhi kebutuhan anak sehari-hari
Mencegah defisiensi mineral sangat penting dalam mendukung kecerdasan anak, utamakan pemberian makanan sehari-hari yang mengandung mineral penting bagi kecerdasan anak. Berikut adalah beberapa sumbernya:
- Makanan kaya zat besi: hati sapi, ayam, daging sapi, kerang, tuna, salmon, udang, kacang merah, kacang putih, kedelai, sayuran hijau (bayam, brokoli, kangkung), tahu, daging ayam, kuning telur.
- Makanan yang mengandung zinc antara lain: tiram, kacang-kacangan, almond, biji labu dan bunga matahari, serta daging sapi.
- Makanan yang mengandung iodium: rumput laut, ikan, seafood lainnya, susu dan produk susu, telur, daging, sayur dan buah-buahan.
Referensi:
- https://www.healthline.com/nutrition/7-common-nutrient-deficiencies#TOC_TITLE_HDR_5
- Sekartini R, Soedjatmiko, Wawolumaya C, Yuniar I, Dewi R. Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi Usia 4-12 Bulan di Kecamatan Matraman dan Sekitarnya, Jakarta Timur. Sari Pediatri 2005; 7(1):2-8