KESEHATAN ANAK

Bisul pada Anak Bisa Menular

Meski kelihatannya sepele, bisul pada anak sangat mengusik aktivitas. Gerakan anak jadi terbatas, dan terlebih bila dialami anak yang lebih kecil membuat anak menjadi rewel. Hati-hati bisul pada anak bisa menular, cermati faktor penyebabnya.

Anissa Aryati | 7 Februari 2022

Bisul atau furunkel bisa muncul di mana saja, yang tersering adalah di area wajah, ketiak, leher, bokong, paha, dan bahu. Bila terjadi di sekitar mata, orang sering menyebutnya sebagai bintitan. Bentuknya berupa benjolan merah yang berisi nanah dan terasa nyeri. Penyebab yang paling sering adalah infeksi bakteri pada area folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut).

Bisa menular dan tumbuh banyak

Bisul terjadi jika folikel rambut pada kulit terinfeksi oleh bakteri--disebut folikulitis. Selanjutnya infeksi akan menyebar ke jaringan kulit yang lebih dalam sampai ke kelenjar penghasil minyak yang pada akhirnya muncul sebagai bisul. Infeksi ke tempat lain bisa terjadi bila cairan yang mengandung bakteri Staphylococcus aureus terbawa ke bagian tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.

Bisul pada anak menyebabkan bengkak kemerahan pada permukaan kulit, yang semakin lama akan semakin membesar. Bagian tengah bisul berisi nanah dan darah. Rasa gatal di area sekitar bisul kadang menimbulkan dorongan pada  anak untuk menggaruknya dan apabila ini terjadi dapat menyebabkan bisul pecah dan cairannya menyebar, sehingga memungkinkan bisul pada anak bisa menular, bahkan jumlahnya bisa lebih dari satu.

Penanganan bisul pada anak

Jaga kebersihan area sekitar bisul. Kompres bisul dengan air hangat atau dengan bantalan handuk hangat selama 15-20 menit untuk meredakan nyeri.

Beri penjelasan kepada anak bahwa bisul bisa pecah kapan saja. Bila cairannya merembes bisa menular ke bagian lain. Siapkan kasa steril, bola kapas bersih/tisu basah atau kalau perlu larutan antiseptik. Agar ketika bisul pecah anak bisa menggunakannya.

Saat bisul pecah, ambil kasa steril, tekan bisul secara perlahan, hingga darah dan nanah keluar. Selanjutnya bersihkan area di sekitar bisul yang pecah dengan larutan antiseptik dan tutup dengan kasa steril serta plester.

Jika bisul tak kunjung sembuh lebih dari dua minggu dan justru semakin banyak,  konsultasikan ke dokter. Bisa jadi ada indikasi gangguan kesehatan, seperti imunitas yang menurun atau pun diabetes. Dokter akan melakukan pembedahan untuk mengeluarkan darah dan nanah. Agar bisul cepat pulih dan mencegah muncul kembali dokter akan meresepkan antibiotik oral. Untuk mencegah bisul pada anak bisa menular sebaiknya hindari pemakaian secara bersama, seperti matras olahraga, shower mandi, dan handuk.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan