KESEHATAN IBU

Cegah Anak Lahir dengan Spina Bifida

Spina bifida adalah kelainan pada tulang belakang bayi yang tidak berkembang secara sempurna saat di dalam kandungan. Kenali faktor risiko anak lahir dengan spina bifida.

Desi Hariana | 25 Mei 2023

Tulang belakang memiliki fungsi untuk melindungi sumsum tulang belakang, yang merupakan bagian penting dari sistem saraf tubuh. Pada kondisi anak terlahir dengan spina bifida, ada bagian tulang belakang yang tidak tertutup sepenuhnya, sehingga sumsum tulang belakang dapat terkana paparan langsung dari luar tubuh anak.

Jenis-jenis spina bifida

Ada tiga jenis spina bifida berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:

1. Spina bifida okulta. Ini merupakan bentuk paling ringan dimana hanya sedikit dari tulang belakang anak yang tidak terbentuk dengan baik. Namun sumsum tulang belakang tetap berada di dalam tubuh. Umumnya anak dengan golongan spina bifida okulta tidak mengalami masalah kesehatan yang serius.

2. Spina bifida meningocele. Ada bagian yang menonjol di area tulang punggung berisi meninges (selaput pelindung sumsum tulang belakang). Namun sumsum tulang belakang tetap dalam tubuh dan tak terpengaruh. Kondisi ini dapat dikoreksi melalui prosedur operasi dan tidak berdampak panjang.

3. Spina bifida myelomeningocele. Tingkat terparah dari spina bifida karena ada bagian sumsum tulang belakang yang turut masuk ke dalam tonjolan di luar tubuh melalui celah tulang belakang. Kerusakan pada sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kecacatan pada saraf dan otot anak, misalnya kelumpuhan kaki, gangguan kandung kemih dan usus, serta masalah perkembangan fisik dan kecerdasan (kognitif).

Dokter akan memberikan perawatan medis dan anjuran rehabilitasi jangka panjang, tergantung pada kondisi keparahan yang dialami anak.

Apa saja faktor risiko spina bifida?

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seorang anak lahir dengan gangguan spina bifida, seperti:

  • Faktor genetik: anak dengan riwayat keluarga penderita spina bifida, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya juga.
  • Defisiensi asam folat: asam folat merupakan zat penting dalam pertumbuhan janin dalam kandungan, terutama untuk perkembangan sistem sarafnya.
  • Obesitas ibu: risiko anak mengalami spina bifida meningkat jika ibu mengalami obesitas.
  • Peningkatan suhu tubuh ibu: beberapa bukti menunjukan bahwa peningkatan suhu tubuh (hipertermia) ibu di awal masa kehamilan dapat meningkatkan risiko spina bifida. Hindarilah berendam atau mandi dalam air yang terlalu panas saat hamil.
  • Penggunaan beberapa obat: contohnya obat antikonvulsan (obat kejang) yang sering dikonsumsi penderita epilepsi.
  • Ibu penderita diabetes: baik sebelum maupun selama kehamilan.
  • Pengaruh lingkungan: paparan zat-zat tertentu selama kehamilan, contohnya radiasi atau pestisida yang menempel pada makanan.

Beberapa hal ini tidak memastikan bahwa anak lahir dengan spina bifida, namun dapat meningkatkan risikonya.

Pencegahan sebelum dan selama kehamilan

Mencegah anak lahir dengan spina bifida dapat dilakukan sejak sebelum kehamilan, dan selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa langkahnya:

  • Mengonsumsi asam folat sejak sebelum kehamilan, dan selama kehamilan untuk membantu pembentukan sel dan perkembangan sistem saraf bayi. Konsumsilah sebanyak 400 mcg asam folat setiap harinya.
  • Merawat kondisi diabetes bagi ibu yang mengalaminya baik sebelum atau selama kehamilan (diabetes gestasional). Caranya dengan mengonsumsi makanan rendah gula dan selalu mengontrol kadar gula dalam darah.
  • Menghindari paparan zat berbahaya yang ada di lingkungan dan berpotensi membahayakan kondisi janin, misalnya radiasi, pestisida, atau bahan kimia beracun lainnya. Terutama bagi ibu yang kesehariannya memiliki risiko terpapar bahan-bahan tersebut.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter kandungan. Jelaskan pada dokter jika memang ada riwayat keluarga penderita spina bifida dan ikut memantau perkembangan janin setiap bulannya.

Langkah-langkah ini dapat membantu ibu untuk mengurangi risiko anak lahir dengan spina bifida. Ikutilah nasihat dan saran yang diberikan oleh dokter kandungan Anda.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan