Efektivitas Penggunaan Kontrasepsi
Anissa Aryati | 28 September 2020
Mungkin kita pernah mendengar bahkan menemukan kasus di lingkungan sosial kita, seorang perempuan yang hamil padahal telah menggunakan kontrasepsi. Secara mengejutkan, sebuah studi menemukan bahwa hampir separuh dari perempuan yang hamil tanpa perencanaan adalah pengguna kontrasepsi. Sementara sebagian lainnya menghentikan penggunaan kontrasepsi karena adanya masalah kesehatan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa besarkah efektivitas penggunaan kontrasepsi ini?
Efektivitas kontrasepsi
Menggunakan kontrasepsi atau tidak memang hak bagi setiap orang ketika ingin menunda kehamilan atau mengatur jarak kelahiran. Berbagai alasan dapat mendasari keputusan untuk menggunakan kontrasepsi, seperti belum siap punya keturunan, masalah kesehatan, tuntutan pekerjaan, atau lainnya.
Jenis kontrasepsi memberikan bermacam pilihan bagi pasangan yang tertarik menggunakannya. Diskusikan dahulu dengan pasangan, sebelum menentukan kontrasepsi apa yang hendak dipilih. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kontrasepsi adalah masalah efektivitas untuk meminimalisir kegagalan dan risiko lainnya.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam efektivitas penggunaan kontrasepsi:
- Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi seperti kontrasepsi mantap (kontap), implan, dan IUD (intrauterine device) tipe copper-T memiliki efektivitas sangat tinggi. Metode lain seperti pil dan suntik memiliki efektivitas yang tinggi tetapi masih mungkin terjadi kesalahan (misalnya lupa minum pil atau terlambat mengulang suntik), menyebabkan metode ini memiliki kemungkinan gagal lebih besar. Metode seperti abstinensia periodik, spermisida, dan kondom lebih besar lagi risiko kegagalannya.
- Akseptor
Tiap pengguna kontrasepsi atau akseptor memiliki karakteristik yang memengaruhi terjadinya kegagalan kontrasepsi. Pengaruhnya paling besar adalah saat penggunaan tipikal (penggunaan biasa, yang tidak mempertimbangkan kebenaran cara dan konsistensi penggunaan), apakah karena metode tersebut memang memillliki efektivitas yang lebih rendah, atau karena sulit digunakan secara benar dan konsisten.
Mengapa bisa gagal?
Banyak hal sebenarnya bisa membuat kontrasepsi bekerja tidak semestinya sehingga menyebabkan kegagalan, baik dari metodenya maupun dari akseptornya. Dari sisi akseptor contohnya berhenti menggunakan atau kurangnya disiplin saat menggunakan. Namun mesti diketahui bahwa apapun jenis kontrasepsi yang dipilih, tetap ada risiko terjadinya kegagalan. Faktor penyebab terjadinya kegagalan juga bisa muncul dari hal lain, semisal:
- Frekuensi hubungan intim
Pada metode kontrasepsi sawar mekanis (mencegah pergerakan sperma ke tuba falopii, seperti diafragma, kondom, atau sterilisasi), hubungan intim 4 kali atau lebih dalam seminggu bisa lebih besar memungkinkan terjadinya kehamilan.
- Usia
Kemampuan seorang akseptor wanita untuk menghasilkan sel telur dan hamil akan menurun sesuai dengan pertambahan usia. Pada kondisi normal, wanita akan makin menurun kesuburannya pada akhir usia 30-an. Selain faktor kesuburan yang memang menurun, biasanya frekuensi hubungan intim pun berkurang. Namun demikian, bukan berarti seorang perempuan tidak bisa hamil, jika ia belum memasuki masa menopause, ia masih dapat mengalami kehamilan.
- Siklus haid
Suatu penelitian menunjukkan akseptor yang memiliki siklus haid teratur 7,2 kali lebih mungkin menjadi hamil selama menggunakan kontrasepsi kondom, dibandingkan mereka yang siklusnya tidak teratur.
Efektivitas penggunaan kontrasepsi memang masih belum sepenuhnya dapat mencegah kehamilan, namun bukan berarti kita tidak perlu menggunakannya jika memang ingin menunda atau mencegah kehamilan. Setidaknya, dengan menggunakan kontrasepsi, pasangan dapat mencegah kehamilan yang tak direncanakan.
Referensi:
- T, James. James The Essentials of Contraception: Efficacy, Safety, and Personal considerations. Contraceptive Technology Update. 18th ed.
- Trierweiler K. Contraceptive failure: How clinicians can promote effective contraceptive practice. Women’s health section. Februari 2000
- Kelaikan medik dalam penggunaan kontrasepsi. Disampaikan dalam pelatihan Contraceptive Technology updates 2003.