Frekuensi BAB dan BAK Normal
Anissa Aryati | 26 Februari 2021
Saat udara dingin, biasanya kita akan sering bolak balik ke kamar mandi untuk BAK (buang air kecil). Di lain waktu, kita mungkin khawatir karena sudah empat hari belum juga BAB (buang air besar). Sebenarnya berapa kalikah frekuensi BAB dan BAK normal itu?
BAB normal
Buang air besar adalah sebuah proses yang terjadi pada saat tubuh mengeluarkan sisa-sisa proses pencernaan (kotoran/feses) dari saluran pencernaan melalui anus. Proses ini merupakan fungsi yang kompleks yang membutuhkan keterlibatan dan koordinasi dari seluruh sistem pencernaan, termasuk gastrointestinal, sistem saraf, serta sistem muskuloskeletal.
Frekuensi buang air besar (BAB) secara normal pada setiap orang bervariasi tergantung usia dan pola makan seseorang. Contohnya pada anak-anak, ada yang frekuensi BAB mereka antara satu hingga dua kali sehari, ada juga yang dua hingga tiga hari sekali. Hal ini bisa diakibatkan oleh pola kerja usus yang bervariasi antara satu anak dengan yang lainnya.
Sementara pada orang dewasa, frekuensi BAB ini cukup bervariasi. Ada yang memiliki frekuensi tiga kali dalam sehari hingga tiga kali dalam seminggu. Banyak ahli medis yang berpendapat bahwa tidak ada definisi yang baku tentang frekuensi BAB yang normal.
BAK normal
BAK terjadi ketika otot polos di dinding kandung kemih merenggang sehingga menimbulkan refleks berkemih (buang air kecil). Kandung kemih sendiri merupakan kantung elastis yang berfungsi untuk menampung urin. Kandung kemih akan mengembang apabila kapasitas urin sudah berlebih, pada saat itu pula gerakan otot akan mengirimkan sinyal ke sistem saraf, sehingga muncul keinginan untuk BAK.
Frekuensi BAK pada setiap usia tentunya memiliki perbedaan. Pada anak-anak di atas usia 3 tahun, frekuensi BAK bisa terjadi hingga 12 kali sehari. Seiring bertambahnya usia anak, maka kandung kemihnya juga akan berkembang dan frekuensi BAKnya dapat berkurang hingga menjadi empat hingga enam kali sehari. Pada orang dewasa, frekuensi BAK normal adalah antara enam hingga tujuh kali sehari.
Frekuensi BAK normal juga bisa dipengaruhi oleh seberapa banyak cairan yang dikonsumsi seseorang dalam sehari, serta jenisnya. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat hipertensi, juga dapat meningkatkan frekuensi BAK seseorang.
Memang tidak ada standar atau definisi khusus untuk frekuensi BAB dan BAK normal. Namun yang perlu diperhatikan adalah apakah ketika proses BAB dan BAK itu terjadi, atau ketika sudah terlalu lama tidak melakukannya, Anda merasakan nyeri atau tak nyaman di bagian perut atau di bawah perut. Segeralah datang ke dokter untuk memastikan tak ada gangguan yang dapat berakibat buruk pada kesehatan Anda.
Referensi:
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx#:~:text=Most%20children%20have%20bowel%20movements,be%20her%20normal%20bowel%20pattern.
- https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2014/07/why-we-talk-about-poop-for-a-peeing-problem
- https://www.healthline.com/health/pollakiuria#symptoms
- https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_oj2ugrvb
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539732/
- https://www.bladderandbowel.org/bladder/bladder-conditions-and-symptoms/frequency/#:~:text=For%20most%20people%2C%20the%20normal,times%20they%20visit%20the%20toilet.