Gangguan Belajar Tersering pada Anak
Dyah Soekasto | 8 Maret 2022
Umumnya anak-anak berusaha sebaik mungkin mengikuti pelajaran di sekolah. Beberapa anak mungkin terlihat berusaha lebih keras mengikuti materi yang diajarkan. Ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan belajar, artinya anak mengalami kesulitan dalam satu atau lebih bidang pelajaran. Ini tidak berhubungan dengan kecerdasan atau motivasi.
Jenis gangguan belajar pada anak
Ada begitu banyak jenis gangguan belajar pada anak, antara lain:
- Kesulitan membedakan kanan dari kiri.
- Kerancuan melihat huruf, kata, atau angka, setelah kelas satu atau dua.
- Kesulitan mengenali pola atau menyortir item berdasarkan ukuran atau bentuk.
- Kesulitan memahami dan mengikuti instruksi atau tetap teratur.
- Kesulitan mengingat apa yang baru saja dikatakan atau apa yang baru saja dibaca.
- Kurang koordinasi saat bergerak.
- Kesulitan melakukan tugas dengan tangan, seperti menulis, memotong, atau menggambar.
- Kesulitan memahami konsep waktu.
Dari sekian banyak permasalahan, terdapat tiga gangguan belajar tersering pada anak, yakni disleksia (kesulitan membaca), diskalkulia (kesulitan dalam matematika), dan disgrafia (kesulitan menulis).
Anak-anak dengan gangguan belajar bisa merasa frustrasi karena mereka tidak dapat menguasai suatu mata pelajaran meskipun telah berusaha keras, dan mungkin saja mereka menjadi minder.
Gangguan belajar juga dapat disertai dengan gangguan emosional atau perilaku, seperti attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), atau kecemasan. Kombinasi masalah ini dapat membuat anak sangat sulit untuk berhasil di sekolah. Mendiagnosis dengan benar setiap gangguan sangat penting, sehingga anak bisa mendapatkan bantuan yang tepat untuk masing-masing gangguan.
Solusi untuk anak dengan gangguan belajar
Anak-anak dengan gangguan belajar seringkali membutuhkan bantuan dan instruksi ekstra khusus. Memiliki gangguan belajar dapat membuat anak masuk kategori untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus di sekolah.
Sekolah biasanya melakukan pengujian sendiri berkenaan dengan gangguan belajar, untuk melihat apakah seorang anak memerlukan intervensi. Evaluasi oleh profesional kesehatan diperlukan jika ada kekhawatiran lain tentang perilaku atau emosi anak. Orangtua, penyedia layanan kesehatan, dan sekolah dapat bekerja sama untuk menemukan rujukan dan pengobatan yang tepat.
Referensi: