Gangguan Mata pada Anak
Desi Hariana | 10 Januari 2022
Mata adalah jendela dunia. Itu sebabnya gangguan mata pada anak perlu kita cegah sejak dini. Dalam perkembangan mata anak, ada yang disebut sebagai ‘vulnerable period’ atau masa-masa kritis. Masa di mana anak rentan mengalami gangguan mata, yaitu sejak lahir hingga usia 6 tahun.
Perlu pemeriksaan mata berkala
Para ahli menyarankan anak menjalani pemeriksaan mata menyeluruh pada usia 6 bulan, antara 3-5 tahun, dan sekali lagi saat akan memasuki usia sekolah. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan mata pada anak.
Beberapa gangguan mata pada anak
Ada banyak gangguan mata yang dapat terjadi pada anak, ada juga yang merupakan penyakit langka. Berikut adalah beberapa dari gangguan tersebut:
- Ambliopia: anak mengalami kesulitan melihat secara jelas, bisa diakibatkan kondisi refraksi, strabismus, dan lainnya.
- Strabismus: kedua bola mata tidak sejajar, sering juga disebut ‘mata juling’.
- Ptosis (blepharoptosis): kelopak mata turun, jika sampai menutupi pupil dapat menyebabkan ambliopia.
- Konjungtivitis: mata merah karena alergi, infeksi atau penyakit lain.
- Saluran air mata tersumbat: bisa terjadi sementara karena flu, bisa juga menetap dan perlu tindakan operasi.
- Katarak: terbentuknya lapisan memutih yang membuat pandangan buram. Bisa terjadi pada bayi baru lahir.
- Glaukoma: tekanan mata yang terlalu tinggi sehingga dapat mengganggu saraf mata.
- Retinoblastinoma: kanker mata, termasuk penyakit langka.
- Koloboma: kondisi gangguan genetik pada mata yang terjadi saat perkembangan janin di dalam kandungan.
- ROP (retinopathy of prematurity): dapat terjadi pada bayi yang lahir prematur, biasanya yang lahir kurang dari 32 minggu masa kehamilan.
- Retinitis pigmentosa: penyakit langka genetis yang menyebabkan kerusakan sel pada retina mata dan dapat menyebabkan kebutaan.
- Retinopati diabetik: gangguan yang dapat dialami oleh anak dengan diabetes, terutama diabetes Tipe 1.
- ONH (optic nerve hypoplasia): gangguan mata bawaan lahir, adanya kerusakan saraf yang menghubungkan antara retina mata ke otak.
- CVI (cortical visual impairment): terjadi akibat kerusakan saraf otak, kelainan pada otak, infeksi, kejang, dan masalah gangguan saraf lainnya.
Referensi: