PSIKOLOGI ANAK

Gaya Pengasuhan bagi Anak Introver dan Ekstrover

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, bisa saja ia introver atau ekstrover. Sebagai orangtua, kita perlu menyesuaikan gaya pengasuhan bagi anak introver dan ekstrover agar komunikasi yang dijalankan pun lebih efektif.

Desi Hariana | 3 Januari 2023

Banyak yang masih mengira bahwa kepribadian introver diperlihatkan dari ciri mereka yang pendiam dan sulit bersosialisasi, sebaliknya, ektrover dianggap senang bergaul dan terbuka. Meskipun kadang ada benarnya, namun sesungguhnya hal itu bukanlah ciri utama. Bagaimana cara membedakannya, dan bagaimana gaya pengasuhan bagi anak introver dan ekstrover yang dianggap tepat?

Introver vs ekstrover

Istilah introver dan ekstrover ini pertama kali dikonsepkan oleh seorang ahli ilmu jiwa, Carl Jung, dan kemudian dikembangkan oleh Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Meyers. Konsep introver dan ekstrover ini menggambarkan kecenderungan masing-masing pribadi dalam berhubungan dengan dunia di sekelilingnya.

Mereka yang ekstrover mendapatkan energi ketika bersama orang lain, atau berada di tengah kelompok orang. Sedangkan mereka yang introver, justru mendapatkan energinya kembali ketika menghabiskan waktu dengan beraktivitas sendirian, ia malah sering merasa lebih cepat lelah jika berada di tengah orang banyak.

Gaya pengasuhan anak intorver dan ekstrover ini pun memiliki perbedaan. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa jenis kepribadian anak Anda.

Apa saja ciri-cirinya?

Anak introver bisa saja terlihat ceria dan banyak berbicara, demikian juga anak ekstrover, bisa jadi dia kadang terlihat asyik menyendiri dengan buku-bukunya. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat menjadi pembeda keduanya:

Ciri-ciri anak yang introver:

  • ‘Mengisi baterai’ dengan memilih sendirian.
  • Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses sesuatu.
  • Lebih bersifat tenang dan merefleksikan diri.
  • Cenderung membagi pikirannya jika ditanya, tidak melakukannya secara spontan.
  • Lebih menikmati percakapan satu lawan satu, dibandingkan dengan kelompok.

Ciri-ciri anak yang ekstrover:

  • Mendapatkan energinya dari bergaul.
  • Berpikir atau memproses sesuatu sambil diucapkan.
  • Merasa bosan atau sedih kala ditinggalkan sendirian, walaupun hanya sebentar.
  • Memproses pikiran dan emosi setelah mereka melakukan sesuatu (bukan sebelumnya).

Selain kedua kelompok ini, ada juga golongan ambiver atau tipe kepribadian yang benar-benar seimbang antara introver dan ekstrover.

Gaya pengasuhan yang cocok untuk mereka

Gaya pengasuhan anak introver dan ekstrover memang berbeda, walaupun bukan berarti mereka harus selalu dibeda-bedakan. Perbedaan ini lebih ditujukan pada cara orang tua dalam melakukan pendekatan pada anak, dan membentuk saling pengertian dengan anak.

Hal yang dibutuhkan oleh anak introver:

  • Menghargai keinginannya saat ingin menyendiri.
  • Hadir lebih cepat di sebuah acara yang dihadiri banyak orang, contohnya saat ada kumpul-kumpul keluarga besar.
  • Menjelaskan padanya jika akan memasuki situasi sosial baru, misalnya saat masuk pertama kali di sekolah baru, atau pergi liburan.
  • Membantunya untuk beristirahat.
  • Tak perlu memaksanya untuk memiliki banyak teman.
  • Menegur anak secara pribadi, tidak di depan orang lain, termasuk saudaranya.
  • Jangan memotong pembicaraannya.

Hal yang dibutuhkan oleh anak ekstrover:

  • Pahami kebutuhannya untuk berbicara.
  • Membuat jadwal untuk kegiatan yang tenang (membantu anak meregulasi emosi dan energinya).
  • Memberikan dukungan positif dalam melakukan berbagai kegiatan.
  • Menawarkan berbagai alternatif pilihan sehari-hari.
  • Memahami jika anak terlihat sibuk dengan kegiatannya.
  • Memberinya kesempatan untuk tampil di depan orang lain.

Mengaplikasikan dalam keseharian

Memahami gaya pengasuhan bagi anak introver dan ekstrover, dapat memudahkan Anda juga dalam hal mengarahkan anak dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya sebagai berikut:

1. Memberikan tugas rumah tangga

  • Anak introver yang lebih suka bekerja sendirian, cocok untuk diberi tugas memilah-milah baju yang telah diseterika, menyirami tanaman atau menyapu, mengepel.
  • Anak ekstover bisa diminta untuk menjadi asisten Anda dalam melakukan sesuatu, membereskan mainan dengan saudaranya, atau menelepon orang lain atas instruksi Anda.

2. Kegiatan di luar ruang

  • Anak introver akan lebih mudah merasa lelah kala harus bermain atau berkegiatan di luar ruang. Ajak anak untuk beristirahat sejenak sambil minum atau memperhatikan ikan dalam kolam, untuk mengambalikan energinya.
  • Anak ekstrover sangat mencintai kegiatan di luar ruang. Anda perlu menjelaskan padanya berapa lama ia boleh berkegiatan di luar ruang agar ia tidak kesal kala diminta untuk menyelesaikannya.

3. Mengerjakan pekerjaan rumah

  • Anak introver membutuhkan ketenangan saat melakukan pekerjaan rumahnya. Biarkan ia menenangkan diri dahulu sebelum mulai mengerjakannya.
  • Anak ekstrover justru perlu mengeluarkan pikiran dan perasaannya lebih dahulu pada orang lain, sempatkan waktu untuk mendengarkan ceritanya. Setelah itu, baru ia bisa berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Umumnya orangtua akan dengan mudah menjalanan gaya pengasuhan pada anak dengan jenis kepribadian yang sama. Tapi perlu usaha ekstra untuk menghadapi anak dengan kepribadian yang berbeda. Kuncinya adalah kesabaran dan keinginan untuk selalu menjadi pendukung nomor satu bagi Si Kecil.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan